PKL Journey Part II

 

PKL Journey Part II will ready up!






Here we go....

Jadi, setelah proses pengambilan data pada hari Kamis, 15 Oktober 2020 lalu,  dilanjutkanlah pada 16 Oktober 2020 Hari Jumat, proses pengolahan data untuk mengetahui permasalahan apa yang sedang terjadi agar menjadi acuan terhadap tindakan apa yang akan dilakukan. Permasalahan kesehatan gigi  yang telah ditemukan yaitu sebagai berikut:





a.    Masyarakat tidak mengetahui teknik menyikat gigi dengan benar, 75% masyarakat menganggap bahwa menyikat gigi dengan bulat-bulat itu benar, sedangkan 25% menjawab salah sikat gigi dengan bulat-bulat, melainkan yang benar secara vertikal dan horizontal secara berulang.

b.    85% masyarakat tidak mengetahui bahwa gigi susu yang berlubang berpengaruh terhadap gigi permanen

   


c.    45% Masyarakat tidak menyikat gigi pada malam hari sebelum tidur dan 25% masyarakat pada hari diambil data tidak menyikat gigi setelah sarapan pagi.

Sedangkan dari 20 responden 2 responden hanya menyikat gigi 1x dalam sehari

d.    85% Masyarakat mengalami gigi berlubang, dari yang karies mencapai email sampai karies mencapai pulpa

e.    100% Masyarakat memiliki karang gigi, 95% karang gigi sebagian  dan 5% karang gigi penuh

f.     30% masyarakat Setuju memberikan susu formula dengan botol sebelum tidur karena dapat menenangkan anak saat mau tidur dan mereka percaya bahwa susu formula menyehatkan

g.    100% masyarakat tidak melakukan kontrol atau berobat gigi ke pelayanan kesehatan gigi 6 bulan sekali

h.    85% masyarakat menyukai  ngemil diantara jam makan pagi dan siang

 

Dari permasalahan di atas didapatkan rencana tindakan yang akan dilakukan, yaitu sebagai berikut:

  •  Melakukan Upaya Pemberdayaan Masyarakat dengan kegiatan Pelatihan Kader (online dan offline)
  • Memberikan bekal pengetahuan tambahan kepada masyarakat untuk mengolah sayuran sebagai makanan yang sehat menjadi nugget yang bebas dari pengawet (melalui daring)
  • Memberikan bekal pengetahuan tambahan kepada masyarakat dengan memberikan resep cara membuat minuman tradisional yang sehat (melalui daring

Pada Hari Senin, 19 Oktober 2020, pelaksana melakukan implementasi Pelayanan Asuhan ‘One Person One Family’ dari hasil screening . Berikut ini hasil screening yang didapatkan dari 3 pendamping dan satu sasaran pada kelompok berkebutuhan khusus / lansia

1.    Rata-rata OHI-S= 1,5 dengan kriteria sedang, dengan rata-rata skor debris 0,475 dan skor calculus 1,025. Perlu meningkatkan angka indeks OHI-S

2.    Rata-rata DMF-T = 12,25  dengan D= 3,25, M=9, F=0  menurut target nasional angka DMF-T ≤ 2 berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi menjadi D = 0, M = 0 , F = 3,25 sehingga angka PTI dapat naik menjadi 100%.

3.  PTI sebesar 0% belum memenuhi target nasional, perlu ditingkatkan sehingga mencapai nilai PTI 100%.



Nah, dari data hasil screening, pelaksana melakukan implementasi berupa penyuluhan dan demonstrasi menyikat gigi. Untuk tugas 3 pendamping pada anggota lansia ini memiliki peran sebagai motivator dan pendamping untuk tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut lansia baik dari asupan makanan dan perilaku lainnya. Untuk itu diberikan tugas pendamping untuk mengisi kalender perubahan perilaku menyikat gigi lansia selama 21 hari.


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Selasa, 20 Oktober sampai kamis 22 Oktober 2020 pelaksana melakukan implementasi kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.

 Implementasi/ Pelaksanaan kegiatan

-   Pelatihan Kader I

-   Pelatihan Kader II

               -   Pemberdayaan Pengolahan makanan sehat



Kegiatan Pelatihan kader diawali dengan pembukaan di group whatsapp dan pemaparan materi UKGM (tujuan ukgm sendiri, konsep UKGM dan lain-lain). Selanjutnya hari ke-dua masyarakat dikumpulkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (menggunakan masker, berada di ruangan terbuka/ pertukaran udara terjadi dengan baik, dan mencuci tangan). Seluruh peserta hadir di rumah pelaksana untuk melaksanakan kegiatan pelatihan kader. Kegiatan pelatihan kader ini dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang telah di bentuk. Kegiatan Pelatihan kader ini diharapkan dapat menjadi bekal masyarakat untuk tetap peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut. Diharapkan juga peserta pelatihan kader dapat menerapkan ilmu kesehatan gigi dan mulutnya di lingkungan keluarga dan masyarakat terdekat. Kegiatan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, simulasi, dan demonstrasi. Peserta yang datang sangat antusias, mereka mendengarkan dengan seksama, dan interaktif ketika pelaksana bertanya terkait materi kesehatan gigi dan mulut. Antusias mereka dilihat dari timbulnya beberapa pertanyaan yang dilontarkan kepada pelaksana , pertanyaan tersebut baik dari permasalahan gigi di kehidupan sehari-hari sampai mitos dan fakta tentang kesehatan gigi dan mulut yang mereka percaya. Materi yang disampaikan pelaksana yaitu meliputi hal-hal di bawah ini :

a.    Pengetahuan rongga mulut dan gigi

            Disini pelaksana menjelaskan tentang bagian rongga mulut dan gigi, jenis dan funsi                 gigi, waktu erupsi gigi sulung dan gigi permanen, dan bentuk anatomi gigi dan                         pendampang gigi.

b.    Penyakit gigi (karies gigi, radang gusi, dan karang gigi)

Pelaksana menjelaskan tentang penyakit gigi dan mulut, seperti pengertian karies gigi dan penyebabnya, pengertian plak gigi, pengertian karang gigi dan penyebabnya, serta penyakit radang gusi.

c.    Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut (makanan yang baik, menyikat gigi, dan periksa ke pelayanan kesehatan gigi)


Pelaksana mensimulasikan bagaimana melakukan tindakan menggosok gigi yang baik dan benar. Setelah melakukan tindakan simulasi Peserta dapat mendemonstrasikan sesuai yang diajarkan oleh pelaksana terkait cara menggosok gigi yang baik dan benar.

d.    Pemeriksaan dan pencatatan kesehatan gigi/ pengisian kartu KMGS dan KASIH

        Pelaksana menjelaskan alat oral diagnostic untuk pemeriksaan sederhana. Selain itu juga memperkenalkan Kartu Menuju Gigi Sehat dan Kartu Kesehatan Gigi Ibu Hamil. Diharapkan pada peserta untuk dapat mengenali faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap balita dan ibu hamil, sehingga dapat meningkatkan kesadaran untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini.

e.    Demonstrasi sikat gigi pada perwakilan peserta

      Melakukan demonstrasi sikat gigi pada perwakilan peserta, dan peserta lain diharapkan dapat mengamati apakah teknik yang digunakan sudah benar atau belum.

Selanjutnya pelatihan kader ditutup pada hari Kamis 22 Oktober 2020 dengan pemberian pengetahuan tambahan tentang resep olahan nugget sayur , hal ini diharapkan masyarakat dapat mengonsumsi sayur pada setiap kali makan dengan sajian yang berbeda. Pembuatan ramuan sehat di keluarga ini diharapkan dapat menjadi salah satu minuman sehat yang dikonsumsi masyarakat agar imunitas tubuh tetap terjaga. 




 PKL Journey III akan berlanjut di postingan berikutnya, see you !

No comments:

Post a Comment