PROPOSAL PKL UKBM

 





PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI 

MATA KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II

Di 10 KK Wilayah Dukuh Samben Desa Mojowarno, Kaliori, Rembang

Tanggal Pelaksanaan 12 Oktober s/d 5 November 2020

 

 



 

 

 

 

 

 

 


Pelaksana :

IKA HAYU LAILINAKHWA

 

 

 

 

PRODI DIV TERAPI GIGI

JURUSAN KESEHATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

Oktober, 2020

 

 

 

 

 

HALAMAN PERSETUJUAN

 

Propoposal Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan Gigi ini merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat diwilayah Dukuh Samben Desa Mojowarno, Kaliori , Rembang yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober sampai dengan 5 November  November 2020. Proposal ini disetujui pada tanggal 14 Oktober 2020

Pelaksana kegiatan     

Nama                           : IKA HAYU LAILINAKHWA

NIM                            : P1337425217003

 

 

 

 

 

 

                                                                                                Rembang, 14 Oktober 2020

                        MENGETAHUI

Ketua Program Studi

DIV Terapi Gigi

 

 

 Salikun, S.Pd, M.Kes

  NIP.196204061988031002                                                   

 

Dosen Pembimbing




Salikun, S.Pd, M.Kes  

 NIP.196204061988031002

 

 

                      

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindung, penghormatan terhadap hak kewajiban, keadilan, gender dan non diskriminatil dan norma-norma agama. Untuk dapat mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan tidak hanya menjadi tanggungjawab semata dari pemerintah dan tenaga kesehatan saja, tetapi merupakan tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat, hal ini sesuai dengan kebijakan menteri kesehatan yang termuat dalam keputusan menteri kesehatan RI Nomor 374/MenKes/SK/V2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional Bentuk dan Cara Pembangunan Kesehatan.

Untuk mewujudkan pembangunan kesehatan yang diperlukan partisipasi seluruh elemen masyarakat bukan hanya kesehatan secara umum,  kesehatan gigi dan mulut juga tidak kalah penting. Hal ini dikarenakan masih besarnya permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia. Berdasarkan data (Riskesdas) proporsi penyakit gigi berlubang mencapai 45.3% dan gusi bengkak mencapai 14% (Kemenkes,2018). Hal ini juga sejalan dengan hasil pengambilan data yang dilakukan di Desa Mojowarno Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang  didapatkan hasil bahwa dari 20 responden hanya 10% yang tidak memiliki gigi berlubang, sedangkan 90% lainnya memiliki gigi berlubang dari yang kategori sedang sampai gigi berlubang/ karies mencapai akar. Dikarenakan 95% masyarakat menyikat gigi dengan teknik bulat-bulat dan tidak mengetahui teknik sikat gigi yang benar, sedangkan 5% lainnya menyikat gigi dengan horizontal dan vertikal secara berulang.

Berdasarkan masalah tersebut perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan individu, keluarga serta masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan. Upaya kesehatan ini bertujuan melakukan pemecahan masalah melalui pendekatan edukatif dan partisipatif serta memperhatikan kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat (Permenkes no 8 tahun 2019) . Kegiatan tersebut, disebut Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat dengan salah satu kegiatannya yaitu pelatihan kader yang menggerakkan masyarakat dalam pemberdayaan di bidang kesehatan.

B.     MASALAH

1.      Data Masalah

Masalah

N

%

N2

Memiliki gigi berlubang

17

85%

10 KK

Memiliki gigi ditambal

1

5%

1 KK

Memiliki gigi dicabut/lepas karena karies

8

40%

6 KK

Sedang sariawan

2

10%

2 KK

Menggunakan gigi palsu

2

10%

2 KK

Pewarnaan gigi (kuning)

20

100%

10KK

Memiliki karang gigi

a.       Sebagian

b.      Penuh

 

19

1

 

95%

5%

 

9KK

1KK

Gusi berdarah

4

20%

5KK

Rampan karies

2

10%

2 KK

Indeks Kebersihan gigi

a.       Baik

 

20

 

100%

 

10KK

CPITN

a.       sehat

 

20

 

100%

 

10KK

Mengetahui penyebab gigi berlubang adalah plak

18

90%

8KK

Mengetahui plak mengandung bakteri

19

95%

9KK

Mengetahui Sikat gigi yang benar minimal 2x

20

100%

9KK

Mengetahui meskipun tidak sakit kontrol 6 bulan sekali

18

90%

9KK

Mengetahui konsumsi sayur dan buah bagus untuk gigi

20

100%

10KK

Mengetahui tentang menyikat permukaan gigi depan saja

5

25%

3 KK

Mengetahui teknik menyikat gigi yaitu bulat-bulat

15

75%

9KK

Mengetahui proses gigi berlubang diawali email

17

85%

9KK

Mengetahui pengaruh gigi berlubang pada gigi susu terhadap gigi permanen

17

85%

9KK

Mengetahui fluor dapat mencegah gigi berlubang

17

85%

9KK

Setuju sikat gigi minimal 2x sehari

a.       Setuju

b.      Ragu-ragu

c.       Tidak setuju

 

20

 

100%

 

10KK

Setuju merokok menyebabkan pewarnaan gigi

a.       Setuju

b.      Ragu-ragu

c.       Tidak setuju

 

 

20

 

 

100%

 

 

10KK

Setuju tidak memakai sikat gigi bersamaan

a.       Setuju

b.      Ragu-ragu

c.       Tidak setuju

 

20

 

100%

 

10 KK

Setuju meskipun tidak sakit tetap kontrol 6 bulan sekali

a.       Setuju

b.      Ragu-ragu

c.       Tidak setuju

 

 

12

6

2

 

 

60%

30%

10%

 

 

7KK

3 KK

2 KK

Setuju segera menambalkan gigi yang berlubang ke pelayanan kesehatan gigi

a.       Setuju

b.      Ragu-ragu

c.       Tidak setuju

 

 

6

12

2

 

 

30%

60%

10%

 

 

4 KK

7 KK

1 KK

Setuju tidak menambal gigi susu anak yang berlubang

a.       Setuju

b.      Ragu-ragu

c.       Tidak setuju

 

 

9

7

4

 

 

45%

35%

20%

 

 

6 KK

4 KK

4 KK

Setuju lebih memilih snack daripada buah

a.       Setuju

b.      Ragu-ragu

c.       Tidak setuju

 

0

0

20

 

 

 

100%

 

 

 

10 KK

Akan menggosok gigi anak sejak bayi

a.       Setuju

b.      Ragu-ragu

c.       Tidak setuju

 

12

5

3

 

60%

25%

15%

 

7 KK

4 KK

2 KK

Setuju memberikan anak susu formula dengan botol sebelum tidur

a.       Setuju

b.      Ragu-ragu

c.       Tidak setuju

 

 

6

1

13

 

 

30%

5%

65%

 

 

4 KK

1 KK

7 KK

Memilih pasta gigi yang mengandung fluor

a.       Setuju

b.      Ragu-ragu

c.       Tidak setuju

 

17

1

2

 

85%

5%

10%

 

9 KK

1 KK

1 KK

Tadi malam sebelum tidur menyikat gigi

15

75%

8 KK

Hari ini sesudah sarapan menyikat gigi

15

75%

10 KK

Pasta gigi yang digunakan mengandung fluor

20

100%

10KK

Menyukai ngemil jajan di antara makan pagi dan siang?

17

85%

8KK

Anak anda/ saudara anda yang masih kecil, sejak kecil sudah menggosok gigi?

20

100%

10KK

Berapa kali bp/ibu/sdr menyikat gigi dalam sehari

a.       1x

b.      2x

 

2

18

 

10%

90%

 

2KK

8 KK

Setiap malam sebelum tidur menyikat gigi

 

9

45%

6 KK

Berapa kali konsumsi sayur dalam sehari

a.       0- 1x

b.      2-3x

 

2

18

 

10%

90%

 

1 KK

9 KK

Kapan terakhir  control gigi

a.       Kurang dari sama dengan 12 bulan

b.      Lebih dari 13 bulan

c.       Tidak pernah

 

1

3

16

 

5%

15%

80%

 

1 KK

3 KK

8 KK

Apakah menggunakan obat kumur

0

0%

0

Apakah pernah merasakan sakit gigi

15

75%

8KK

Berobat kemana apabila merasakan sakit gigi

a.       RS, Puskesmas, Dokter gigi, Klinik gigi

b.      Bidan/ dokter umum

c.       Sendiri

 

5

2

13

 

25%

10%

65%

 

3 KK

2 KK

8KK

Apakah anda periksa gigi setiap 6 bulan sekali

0

0%

0

Sumber air yang digunakan

a.       Sumur

b.      Pam

c.       Sungai/ lainnya

 

5

15

0

 

25%

75%

 

3 KK

7 KK

Setiap orang dalam rumah memiliki sikat sendiri

20

100%

10 KK

Menggunakan pasta gigi mengandung fluor

20

100%

10 KK

Konsumsi sayur setiap kali makan

a.       Iya

b.      Kadang

c.       Tidak

 

9

11

0

 

45%

55%

 

5KK

5KK

Konsumsi ikan minimal 2 kali dalam seminggu

20

100%

10 KK

Apakah orang tua ( bp/ibu) mempunyai gigi yang berjejal

2

10%

1KK

Apakah orang tua ( bp/ibu ) mempunyai gigi berlubang

20

100%

10KK

Keterangan :

N         = jumlah individu yang bermasalah

                        %         = Prosentase individu yang bermasalah

                        N2       =  Jumlah Keluarga yang bermasalah

2.      Identifikasi Masalah

Masalah

Identifikasi masalah

Memiliki gigi berlubang

Berdasarkan data masalah 17 orang memiliki gigi berlubang, 1 orang memiliki tambalan gigi, dan 8 orang memiliki gigi yang lepas/ dicabut karena gigi berlubang . Jumlah Gigi berlubang dari keseluruhan 20 responden adalah 33 elemen, gigi ditambal 2 elemen, dan gigi yang hilang/dicabut 12 elemen.

Memiliki gigi ditambal

Memiliki gigi dicabut/lepas karena karies

Sedang sariawan

2 Orang mengalami sariawan dari 20 responden. Sedangkan 18 orang tidak mengalami sariawan. 2/10 KK salah satu anggotanya mengalami sariawan.

Menggunakan gigi palsu

2 dari 20 orang menggunakan gigi palsu lepasan. 2/ 10 KK salah satu anggota ada yang memiliki gigi palsu

Pewarnaan gigi (kuning)

20 orang responden memiliki gigi yang berwarna kuning.

Memiliki karang gigi

c.       Sebagian

d.      Penuh

Dari 20 responden, 1 orang memiliki karang gigi penuh, dan 19 orang lainnya memiliki karang gigi sebagian. Hanya 1 KK yang memiliki karang gigi penuh

Gusi berdarah

Dari 20 responden 4 orang memiliki gusi berdarah, sedangkan 16 orang tidak memiliki gusi berdarah. 5/ 10 KK  salah satu anggotanya memiliki gusi berdarah

Rampan karies

2 dari 20 responden memiliki rampan karies. 2 KK dari 10 KK salah satu anggotanya memiliki rampan karies

Indeks Kebersihan gigi

a.       Baik

Dari 20 responden semuanya memiliki indeks kebersihan gigi dengan kategori baik . 10 KK memiliki indeks kebersihan gigi yang baik.

CPITN

b.      sehat

 

Dari 20 responden seluruhnya memiliki kondisi jaringan periodontal yang sehat.

Penyebab gigi berlubang adalah plak

Dari 20 responden, 2 orang tidak mengetahui bahwa plak merupakan penyebab gigi berlubang, sedangkan 18 orang lainnya mengetahui.

Plak mengandung bakteri

Dari 20 responden, yang menjawab benar plak mengandung bakteri adalah 19 orang, sedangkan 1 orang menjawab salah.

Mengetahui Sikat gigi yang benar minimal 2x

Dari 20 responden menjawab benar sikat gigi minimal 2x sehari

Mengetahui meskipun tidak sakit kontrol 6 bulan sekali

Dari 20 responden 2 orang tidak mengetahui meskipun sakit tetap kontrol 6 bulan sekali, sedangkan 18 orang lainnya menjawab benar yang berarti mengetahui.

Mengetahui konsumsi sayur dan buah bagus untuk gigi

Dari 20 responden seluruhnya menjawab benar berarti merka mengetahui bahwa buah dan sayur mnyehatkan gigi dan tubuh.

Mengetahui tentang menyikat permukaan gigi depan saja

Dari 20 responden, 5 orang menjawab benar bahwa menyikat gigi hanya dibagian depan saja, sedangkan 15 orang lainnya menjawab salah.3 KK/ 10 KK menjawab benar bahwa menyikat gigi dibagian depan saja.

Mengetahui teknik menyikat gigi bulat-bulat

Dari 20 responden 15 orang menjawab benar atas teknik menyikat gigi bulat-bulat, sedangkan 5 orang lainnya menjawab salah karena mereka menganggap teknik menyikat gigi tidak bulat-bulat melainkan disikat secara horizontal dan vertikal berkali-kali.

Mengetahui proses gigi berlubang diawali email

Dari 20 responden, 17 orang menjawab benar bahwa gigi berlubang diawali dari email gigi, sedangkan 3 orang lainnya menjawab salah memang karena tidak tahu proses gigi berlubang.

Mengetahui pengaruh gigi berlubang pada gigi susu terhadap gigi permanen

Dari 20 responden 17 orang menjawab benar karena menganggap gigi susu yang berlubang tidak berpengaruh pada gigi dewasa, sedangkan 3 orang lainnya menganggap itu berhubungan.

Mengetahui fluor dapat mencegah gigi berlubang

Dari 20 responden 17 orang menjawab benar bahwa fluor mencegah gigi berlubang, sedangkan 3 orang lainnya menjawab fluor tidak mencegah gigi berlubang.

Setuju sikat gigi minimal 2x sehari

d.      Setuju

e.       Ragu-ragu

f.       Tidak setuju

Dari 20 responden seluruhnya setuju bahwa harus sikat gigi minimal 2 x sehari

Setuju merokok menyebabkan pewarnaan gigi

d.      Setuju

e.       Ragu-ragu

f.       Tidak setuju

Dari 20 responden seluruhnya setuju bahwa merokok menyebabkan pewarnaan pada gigi

Setuju tidak memakai sikat gigi bersamaan

d.      Setuju

e.       Ragu-ragu

f.       Tidak setuju

Dari 20 responden setuju bahwa tidak memakai sikat gigi secara bersamaan

Setuju meskipun tidak sakit tetap kontrol 6 bulan sekali

d.      Setuju

e.       Ragu-ragu

f.       Tidak setuju

Dari 20 responden , 12 orang setuju untuk kontrol 6 bulan sekali meskipun tidak sedang s akit gigi, 6 orang menjawab ragu-ragu karena tidak pernah melakukan kontrol hanya tau secara pengetahuan saja, dan 2 orang menjawab tidak setuju karena mereka menganggap kontrol gigi hanya pada sakit yang berat.

Setuju segera menambalkan gigi yang berlubang ke pelayanan kesehatan gigi

d.      Setuju

e.       Ragu-ragu

f.       Tidak setuju

Dari 20 responden 6 orang setuju akan segera menambalkan gigi , 12 orang ragu-ragu, dan 2 orang tidak setuju untuk segera menambalkan gigi.

Setuju tidak menambal gigi susu anak yang berlubang

d.      Setuju

e.       Ragu-ragu

f.       Tidak setuju

Dari 20 responden 9 orang setuju bahwa tidak menambalkan gigi susu karena gigi susu akan terlepas dengan sendirinya, 7 orang oragu-ragu, dan 4 orang tidak setuju karena menganggap gigi susu apabila sakit juga dapat ditambal.

Setuju lebih memilih snack daripada buah

d.      Setuju

e.       Ragu-ragu

f.       Tidak setuju

Dari 20 responden semua orang tidak setuju bahwa harus memilih snack daripada buah.

Akan menggosok gigi anak sejak bayi

d.      Setuju

e.       Ragu-ragu

f.       Tidak setuju

Dari 20 responden 12 orang akan menggosok gigi anak sejak bayi, 5 orang masih ragu-ragu, dan 3 orang tidak setuju karena mereka menganggap bayi belum memiliki gigi.

Setuju memberikan anak susu formula dengan botol sebelum tidur

d.      Setuju

e.       Ragu-ragu

f.       Tidak setuju

Dari 20 responden 6 orang setuju memberikan susu formula dengan botol sebelum tidur karena untuk kesehatan anak, 1 orang ragu-ragu karena belum tahu kebenarannya, dan 13 tidak setuju karena minum susu dengan botol.

Memilih pasta gigi yang mengandung fluor

d.      Setuju

e.       Ragu-ragu

f.       Tidak setuju

Dari 20 responden 17 orang setuju memilih pasta gigi mengandung fluor, 1orang ragu-ragu karena tidak tahu fluor , dan 2 orang tidak setuju karena setiap membeli pasta gigi tidak memperhatikan kandungan fluor.

Tadi malam sebelum tidur menyikat gigi

Dari 20 responden 15 orang menyikat gigi sebelum tidur, sedangkan 5 orang tidak sikat gigi semalam.

Hari ini sesudah sarapan menyikat gigi

Dari 20 responden 15 orang menyikat gigi sesudah sarapan, sedangkan 5 orang tidak sikat gigi setelah sarapan, mereka biasanya sikat gigi sebelum sarapan pagi.

Pasta gigi yang digunakan mengandung fluor

Dari 20 responden keseluruhan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor

Menyukai ngemil jajan di antara makan pagi dan siang?

Dari 20 responden 17 orang menyukai ngemil diantara sarapan dan makan siang, sedangkan 3 orang tidak menyukai ngemil.

Anak anda/ saudara anda yang masih kecil, sejak kecil sudah menggosok gigi?

Dari 20 responden keseluruhan memiliki anak/saudara yang sudah menggosok gigi sejak kecil.

Berapa kali bp/ibu/sdr menyikat gigi dalam sehari

Dari 20 responden yang menggosok gigi 2x sehari sebanyak 18 orang, sedangkan terdapat 2 orang yang menggosok gigi hanya 1x

Apakah setiap malam sebelum tidur menyikat gigi

Dari 20 responden 9 orang tidak menyikat gigi setiap malam , sedangkan 11 orang selalu menyikat gigi tiap malam.

Berapa kali konsumsi sayur dalam sehari

c.       0- 1x

d.      2-3x

Dari 20 responden 2 orang mengonsumsi sayur maksimal 1x/hari sedangkan 18 orang lainnya mengonsumsi sayur 2-3x/hari

Kapan terakhir  control gigi

d.      Kurang dari sama dengan 12 bulan

e.       Lebih dari 13 bulan

f.       Tidak pernah

Dari 20 responden hanya 1 orang yang terakhir kontrol gigi 12  bulan yang lalu, 3 orang sekitar 2-10 tahun, dan 16 orang tidak pernah periksa gigi.

Apakah menggunakan obat kumur

Dari 20 responden, tidak ada yang menggunakan obat kumur.

Apakah pernah merasakan sakit gigi

Dari 20 responden yang pernah merasakan sakit gigi 15 orang, 5 orang lainnya tidak pernah sakit gigi.

Berobat kemana apabila merasakan sakit gigi

d.      RS, Puskesmas, Dokter gigi, Klinik gigi

e.       Bidan/ dokter umum

f.       Sendiri

Dari 20 responden 5 orang memilih berobat ke Rumah sakit, puskesmas, klinik gigi , 2 orang memilih berobat ke bidan/dokter umum, dan 13 memilih berobat sendiri/ membeli obat sendiri.

Apakah anda periksa gigi setiap 6 bulan sekali

Dari 20 responden keseluruhan tidak memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali secara rutin.

Sumber air yang digunakan

d.      Sumur

e.       Pam

f.       Sungai/ lainnya

Dari 20 responden, 5 orang menggunakan air dari sumur, dan 15 orang dari PAM. 3 KK menggunakan air dari sumur dari 10 KK

Setiap orang dalam rumah memiliki sikat sendiri

Dari 20 responden keseluruhan memiliki sikat sendiri-sendiri di lingkungan keluarganya.

Menggunakan pasta gigi mengandung fluor

Dari 20 responden keseluruhan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor.

Konsumsi sayur setiap kali makan

d.      Iya

e.       Kadang

f.       Tidak

Dari 20 responden, 9 orang mengonsumsi sayur setiap kali makan

Konsumsi ikan minimal 2 kali dalam seminggu

Dari 20 responden keseluruhan mengonsumsi ikan minimal 2 kali dalam seminggu

Apakah orang tua ( bp/ibu) mempunyai gigi yang berjejal

Dari 20 responden terdapat 2 orang yang memiliki orangtua yang memiliki gigi yang berjejal

Apakah orang tua ( bp/ibu ) mempunyai gigi berlubang

Dari 20 responden seluruhnya memiliki orang tua dengan gigi yang berlubang

 

3.      Prioritas Masalah

Prioritas masalah dilakukan untuk menetapkan masalah kesehatan mana yang seharusnya diselesaikan terlebih dahulu.Prioritas masalah dilakukan ketika ditemukan masalah kesehatan. Prioritas masalah kesehatan menggunakan metode Bryant yang dimodifikasi mencakup 4 kriteria yaitu :

1.         Urgency,   Seberapa mendesak masalah tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia.

2.         Seriousness, yakni sejauh mana dampak yang ditimbulkan dari masalah kesehatan tersebut atau tingginya angka morbditas atau mortalitas serta kecenderungannya

3.         Growth, yakni tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

Perencanaan prioritas ditentukan dengan menggunakan metode Bryant:

No

Permasalahan

U

S

G

Total

Prioritas

1

Status lokalis (Gigi berlubang , gigi ditambal, dan gigi dicabut/hilang karena karies

4

1

4

12

III

2

Adanya karang gigi

4

3

3

10

V

3

Teknik menyikat gigi bulat-bulat

5

5

5

15

I

4

Pemberian susu formula dengan botol sebelum tidur

3

4

4

11

IV

5

Ngemil jajan diantara makan pagi dan makan siang

3

3

2

8

VII

6

Sesudah sarapan tidak menyikat gigi

5

4

5

14

II

7

Setiap malam sebelum tidur tidak sikat gigi

5

4

5

14

II

8

Berobat/kontrol gigi 6 bulan sekali

3

3

3

9

VI

9

Pengetahuan pentingnya gigi susu terhadap tumbuhnya gigi permanen

2

3

2

7

VIII

            Keterangan :

            Skor U = 0 - 5 (tidak penting – sangat penting)

            Skor S = 0 - 5 (tidak serius - sangat serius)

Skor G = 0 - 5 (tidak berdampak – sangat berdampak)

C.     TUJUAN

1.      Tujuan Umum

Meningkatkan  pengetahuan dan kesadaran warga 10 KK di Dukuh Samben Desa Mojowarno akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

2.      Tujuan Khusus

a.       Kader kesehatan gigi memahami pengetahuan rongga mulut dan gigi.

b.      Kader kesehatan gigi memahami tentang penyakit gigi dan mulut.

c.       Kader kesehatan gigi memahami dan menerapkan kebiasaan memelihara kesehatan gigi dan  mulut.

d.      Kader kesehatan gigi dapat memberikan contoh menjaga kesehatan gigi dan mulut  kepada keluarga dan orang-orang terdekat

e.       Kader kesehatan gigi dapat melakukan demonstrasi sikat gigi dengan baik dan benar.

f.       Kader kesehatan gigi dapat melakukan pemeriksaan dan pencatatan kesehatan gigi (KASIH dan KMGS)

g.      Memberikan keterampilan pada masyarakat untuk mengolah sayur sebagai asupan nutrisi untuk gigi

h.      Memberikan keterampilan pada masyarakat untuk membuat ramuan tradisional untuk menjaga kesehatan keluarga

 

D.    NAMA DAN SASARAN KEGIATAN

Nama Kegiatan

Sasaran

Pelatihan Kader I

10 orang di Dk. Samben

Pelatihan Kader II

10 orang di Dk. Samben

Pemberdayaan olahan nugget sayur

10 KK di Dk. Samben

Pemberdayaan pembuatan ramuan tradisional untuk kesehatan

10 KK di Dk. Samben

 

E.     WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Waktu                         : Selasa, 13 Oktober – Kamis, 29 Oktober 2020

Tempat                        : Dk. Samben Desa Mojowarno

F.      PENGORGANISASIAN

Pelindung                    : Ketua  Jurusan Keperawatan  Gigi  Semarang

(Tri Wiyatini, SKM, M.Kes (Epid))

Kepala Desa Mojowarno

Pembina                       : Dosen Pembimbing

(Salikun, S.Pd, M.Kes)

Pelaksana                     : Ika Hayu Lailinakhwa

 

 

 

 

 

 

 

 


 

BAB II

KEGIATAN

A.    RENCANA KEGIATAN

Identifikasi masalah

Pemaparan/MMD

Rencana Kegiatan

Monitoring dan evaluasi

Masyarakat tidak mengetahui teknik menyikat gigi dengan benar, 75% masyarakat menganggap bahwa menyikat gigi dengan bulat-bulat itu benar, sedangkan 25% menjawab salah sikat gigi dengan bulat-bulat, melainkan yang benar secara vertikal dan horizontal secara berulang.

Melakukan pemaparan kepada Kepala Desa Mojowarno dengan menyampaikan masalah dari hasil survey dan memaparkan rencana kegiatan

-          Melakukan pelatihan kader kesehatan gigi pada 10 orang di setiap perwakilan rumah dengan menyampaikan materi :

a.         Pengetahuan rongga mulut dan gigi

b.        Penyakit dan kelainan di gigi dan rongga mulut

c.         Pemeliharaan kesehatan gigi dengan cara menyikat gigi yang benar

d.        Pemeliharaan kesehatan gigi pada balita

e.         Pemeriksaan dan Pencatatan dengan pengisian Kartu KMGS dan KASIH

f.         Pemeliharaan kesehatan gigi konsumsi makanan yang sehat dan pergi ke pelayanan kesehatan gigi

-          Memberikan pemberdayaan pada 10 orang perwakilan untuk mengolah sayuran menjadi nugget yang digemari, agar anggota keluarga dapat mengonsumsi sayuran sebagai pemeliharaan kesehatan tubuh dan gigi.

-          Pemberdayaan masyarakat cara membuat jamu tradisional di rumah untuk meningkatkan kesehatan

-          Monitoring kegiatan dengan mengamati pada setiap proses kegiatan terutama pada waktu penyampaian.

-          Evaluasi pada kegiatan UKBM berupa pemberdayaan masyarakat dengan pelatihan kader kesehatan gigi dilakukan evaluasi dari pelaksana melalui tanya jawab dan post test

 

85% masyarakat tidak mengetahui bahwa gigi susu berpengaruh terhadap gigi permanen

45% Masyarakat tidak menyikat gigi pada malam hari sebelum tidur dan 25% masyarakat pada hari diambil data tidak menyikat gigi setelah sarapan pagi. Sedangkan dari 20 responden 2 responden hanya menyikat gigi 1x dalam sehari

85% Masyarakat mengalami gigi berlubang, dari yang karies mencapai email sampai karies mencapai pulpa

100% Masyarakat memiliki karang gigi, 95% karang gigi sebagian  dan 5% karang gigi penuh

30% masyarakat Setuju memberikan susu formula dengan botol sebelum tidur karena dapat menenangkan anak saat mau tidur dan mereka percaya bahwa susu formula menyehatkan

100% masyarakat tidak melakukan kontrol atau berobat gigi ke pelayanan kesehatan gigi 6 bulan sekali

85% masyarakatmenyukai  ngemil diantara jam makan pagi dan siang


 

B.     METODE

Metode kegiatan yang akan dilakukan pelatihan kader dan pemberdayaan adalah :

1.      Ceramah

2.      Tanya jawab, dan

3.      Diskusi.

C.     PROSEDUR KEGIATAN

1.    Advokasi dengan Kepala desa Mojowarno agar diberikan izin untuk melakukan survey dan rencana kegiatan selanjutnya

2.    Survei keadaan masyarakat untuk mendapatkan data di 10 KK Dk. Samben.

3.    Penyusunan proposal

4.    Melakukan pemaparan masalah dengan Kepala Desa dan rencana kegiatan pelatihan kader dan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Menjelaskan tujuan pelatihan kader pada setiap perwakilan 10 KK agar masyarakat dapat memiliki pengetahuan dan kesadaran akan kesehatan gigi yang dapat diterapkan ke keluarga dan lingkungan sekitar.

5.    Setelah kegiatan disepakati kemudian menentukan waktu dan pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan kesepakatan

6.    Pelaksanaan kegiatan

7.    Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan

8.    Pembuatan Laporan UKBM

D.    ANGGARAN

Pemasukan

No.

Sumber Dana

Jumlah

1.       

Swadaya

Rp. 200.000

 

Totoal Pemasukan

Rp . 200.000

 

Pengeluaran

No.

Rincian Kegunaan

Jumlah

1.       

Cetak poster

Rp. 10.000

2.       

Cetak banner

Rp 40.000

3.       

Konsumsi peserta

Rp. 50.000

4.       

Pembelian bahan pemberdayaan masyarakat

Rp. 50.000

5.       

Lain-lain

Rp. 50.000

 

Total Jumlah

Rp. 200.000

 

 

E.     MATRIK KEGIATAN KELOMPOK PELAKSANA

 

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Tempat Pelaksanaan

Penanggungjawab

 Advokasi

13 Oktober 2020

Balai desa Mojowarno

 Ika Hayu L

Survei/ pengambilan data

14 Oktober 2020

10 KK Dukuh Samben

Ika Hayu L

Pemaparan dengan Kepala Desa

15 Oktober 2020

Balai desa Mojowarno

Ika Hayu L

Pelatihan Kader I

20 Oktober 2020

Daring (grup whatsapp)

Ika Hayu L

Pelatihan Kader II

21 Oktober 2020

  RT 5 RW 3 Dk. Samben (Rumah Pelaksana)

Ika Hayu L

Pemberdayaan olahan nugget sayur

22 Oktober 2020

 RT 5 RW 3 Dk. Samben (Rumah Pelaksana)

Ika Hayu L

Pemberdayaan pembuatan ramuan tradisional untuk kesehatan

27- 28 Oktober 2020

Daring (grup whatsapp) 

Ika Hayu L

Monitoring dan evaluasi

29 Oktober 2020

Daring (grup whatsapp) 

Ika Hayu L

 

 

 

F.      HAMBATAN DAN CARA PENYELESAIAN HAMBATAN

a.    Hambatan

Pelaksanaan pelatihan kader dan pemberdayaan tidak bisa sepenuhnya offline / dilakukan secara langsung

b.    Solusi

Pelaksanaan kegiatan pelatihan kader dan pemberdayaan dibagi menjadi online melalui grup whtasapp dan secara langsung dengan mematuhi protokol kesehatan dan memastikan orang yang datang dalam kondisi sehat .

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

Demikian proposal ini disusun sebagai pedoman bagi pihak pelaksana dan yang ebrtanggungjawab. Partisipasi dari berbagai pihak yang dapat mendukung terselenggaranya kegiatan pelatihan kader pada 10 KK di Dukuh Samben Desa Mojowarno akan bermanfaat untuk masyarakat. Kita semua menginginkan dengan sungguh-sungguh, agar penyelenggaraan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yaitu pelatihan kader dapat berjalan dengan lancar dan aman sesuai rencana. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati langkah-langkah kita. Amin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran

1.     

Surat Perijinan Kegiatan

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

Jalan Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang

Telepon (024) 7460274 Faxsimile (024) 7460274

Laman : poltekkes-smg.ac.id Surat Elektronik : poltekkes-smg@poltekkes-smg.ac.id

 


                                                                                    Rembang, 2 Oktober 2020

Perihal : Permohonan ijin Pelatihan   

Kepada yth

Kepala Desa Mojowarno

Di tempat                                                                                                                   

 

        Dengan Hormat,

     Sehubungan dengan pelaksanaan Program Pendidikan Sarjana Terapan Terapi Gigi dan Mulut Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang yang berupa  kegiatan pelatihan kader UKGM. Oleh karena itu, saya mengajukan permohonan ijin untuk mengadakan kegiatan pelatihan kader di Desa Mojowarno Dukuh Samben. Pelatihan Kader akan diselenggarakan pada:

hari/ tanggal    : Sabtu 17 – Minggu 18 Oktober 2020

tempat             : Rumah Pelaksana Ds. Mojowarno RT 5 RW 3

pukul               : 08.00 WIB – selesai

Besar harapan saya, agar Bapak Kepala Desa dapat memberikan ijin untuk melaksanakan kegiatan tersebut, mengingat pentingnya tugas tersebut bagi kelangsungan studi saya.

    Demikian permohonan saya, atas pemberian ijin dan kerjasamanya saya sampaikan terima kasih.

                                                                        Pelaksana Pelatihan Kader                                                

           

                                                                        Ika Hayu Lailinakhwa           

Tembusan :

1.     Kepala Dusun

2.     Ketua RW

3.     Ketua RT

 

 

 


2.      Modul Kader Kesehatan Gigi

MODUL  MATERI INTI 1

Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat ( UKGM )

 

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

Setelah pembelajaran ini selesai, peserta mampu memahami tentang UKGM.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

1. Menjelaskan pengertian Pengertian dan Konsep Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Mandiri

2. Menjelaskan manfaat dan Indikator keberhasilan  UKGM

 

III. POKOK BAHASAN DAN SUB-POKOK BAHASAN

Pokok Bahasan A: Pengertian dan Konsep Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Mandiri :

1. Pengertian UKGM

2. Konsep UKGM

 

Pokok Bahasan B: Manfaat dan Indikator keberhasilan  UKGM

1. Manfaat UKGM

2. Indikator UKGM

IV.  METODE

A. Curah Pendapat

 B. Ceramah

 C. Tanya Jawab

 D. Diskus

 V.  MEDIA

A. Modul

B. Laptop

C. Poster

VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Jumlah jam yang digunakan dalam modul ini sebanyak 1 JPL Yaitu 45 menit untuk memudahkan proses pembelajaran, dilakukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut :

A.  Langkah 1 ( 15 menit )

1.    Fasilitator memperkenalkan diri.

2.    Fasilitator menyampaikan tujuan umum dan tujuan khusus.

3.    Menggali pendapat peserta tentang UKGM.

4.    Berdasarkan pendapat peserta, fasilitator menjelaskan pengertian UKGM.

B. Langkah 2 ( 20 menit )

1. Fasilitator menyampaikan pokok bahasan:

a. Pengertian UKGM

b. Konsep UKGM

c. Manfaat UKGM

d. Indikator UKGM

2. Fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas dan fasilitator menjawab pertanyaan peserta tersebut.

 

C. Langkah 3 ( 10 menit )

1. Fasilitator meminta peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas, memberikan jawaban atas pertanyaan peserta.

2. Meminta komentar, penilaian, saran, bahkan kritik dari peserta pada kertas yang telah disediakan.

3. Fasilitator menutup sesi pembelajaran dengan menegaskan peran penting UKGM dalam pembangunan kesehatan.

VII. URAIAN MATERI

A. Pokok Bahasan: Pengertian dan Konsep Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Mandiri

  1. Pengertian Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Mandiri

Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) adalah kegiatan pelayanan kesehatan gigi yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan bimbingan Puskesmas sehingga masyarakat mau dan mampu melakukan tindakan yang tepat dalam masalah kesehatn gigi dan mulut.

  1. Konsep Usaha Kesehatan Gigi Maysarakat Mandiri

Wujud upaya kesehatan bersama masyarakat (UKBM) didalamnya  termasuk kesehatan gigi dan mulut yang dibentuk dari, oleh dan  untuk masyarakat atas dasar musyawarah dalam rangka :

a.       Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat

b.      Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat  terhadap penyakit dan masalah-masalah kesehatan gigi dan  mulut.

c.       Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong diri  sendiri dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.

d.      Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat  yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.

e.       Meningkatkan dukungan dan peran aktif berbagai pihak yang  bertanggungjawab terhadap kesehatan masyarakat.

B. Pokok Bahasan : Manfaat dan Indikator Keberhasilan UKGM

  1. Manfaat Usaha Kesehatan Gigi Berbasis Masyarakat

a.       Masyarakat mengetahui tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut

b.      Masyarakat mendapatkan mutu pelayanan yang lebih baik dan familiar

c.       Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan gigi yang paripurna dan berkesinambungan

  1. Indikator Keberhasilan Usaha Kesehatan Gigi Berbasis Masyarakat

Indikator Masukan (input) :

a.       Ada/ tidak ada forum kesehatan gigi masyarakat 

b.      Ada/ tidak ada pengobatan gigi yang terintegrasi dalam  polindes/poskesdes.

c.       Rasio kader kesehatan dibandingkan jumlah penduduk.

d.      Rasio tenaga kesehatan dibandingkan jumlah penduduk.

e.       Besaran dana kesehatan per kapita penduduk.

Indikator Proses (procces) :

a.       Frekuensi pertemuan forum kesehatan gigi masyarakat.

b.      Frekwensi pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang  terintegrasi di polindes/poskesdes.

c.       Frekwensi kegiatan penyuluhan/promosi kesehatan gigi  dan mulut (PHBS gigi dan mulut).

d.      Prosentase kader kesehatan gigi dan mulut dan tenaga  sukarela yang akƟ f dan berperan serta.

Indikator Keluaran (output) :

a.       Ada/ tidak ada dana sehat yang berkelanjutan

b.      Prosentase pelayanan terintegrasi

c.       Frekuensi kunjungan tenaga kesehatan ke posyandu

d.      Jumlah masyarakat wilayah posyandu berkunjung ke  puskesmas

e.       Jumlah masyarakat mengikuti penyuluhan 

 

REFERENSI

BUKU PANDUAN PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI MASYARAKAT, KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2012.

https://docs.google.com/document/d/18HEAhw4klDoFWvDch-h1p770SFd1Qy7jikPbjOxCOjM/edit

MODUL MATERI  INTI 2

PENGETAHUAN RONGGA MULUT DAN GIGI

 

 I.  TUJUAN PEMBELAJARAN

A.Tujuan Pembelajaran Umum

Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut serta dapat menyampaikan kepada masyarakat Kelurahan Jabungan.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus

1.Peserta latihan memahami bagian rongga mulut

2.Peserta latihan memahami macam bentuk dan fungsi gigi

3.Peserta latihan memahami tentang masa pertumbuhan gigi

4. Peserta latihan memahami materi yang diberikan

 II. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK PEMBAHASAN

A. Pokok Bahasan

    Pengetahuan Rongga Mulut Dan Gigi

B. Sub Pokok Bahasan

1. Bagian rongga mulut

2. Bagian, macam, bentuk, dan fungsi gigi

3. Masa pertumbuhan gigi

III. METODE

A. Curah Pendapat

 B. Ceramah

 C. Tanya Jawab

 D. Diskus

 IV.  MEDIA

A. Modul

B. Laptop

C. Poster

 V.  LANGKAH KEGIATAN

A. Bagian Rongga Mulut (1 JPL = 45 Menit)

1.  Pelatih menjelaskan tujuan modul sesuai pokok dan sub pokok bahasan yang akan disajikan

2. Pelatih dengan curah pendapat, pelatih meminta peserta mengemukakan bagian rongga mulut dan gigi

3. Pelatih menyajikan dan menjelaskan materi secara singkat tentang bagain rongga mulut dan gigi

4.  Pelatih menyampaikan rangkuman dari materi yang disajikan

5.  Pelatih menjelaskan kembali hal-hal yang masih belum dimengerti peserta

B. Bagian, Macam, Bentuk, Dan Fungsi Gigi (1 JPL = 45 Menit)

1.  Pelatih dengan metode diskusi, pelatih meminta peserta menunjukan bagian, macam, bentuk, dan fungsi gigi.

2.  Pelatih menyajikan dan menjelaskan materi secara singkat tentang bagian, macam, bentuk, dan fungsi gigi.

3.  Pelatih menyampaikan rangkuman dari materi yang disajikan

4.  Pelatih menjelaskan kembali hal-hal yang masih belum dimengerti peserta

C. Masa Pertumbuhan Gigi (1 JPL = 45 Menit)

1.  Pelatih menyajikan dan menjelaskan materi secara singkat tentang masa pertumbuhan gigi

2.  Pelatih mempersilahkan peserta untuk melakukan tanya jawab terkait materi.

3.  Pelatih menyampaikan rangkuman dari materi yang disajikan

4.  Pelatih menjelaskan kembali hal-hal yang masih belum dimengerti peserta

VI.    URAIAN MATERI

Pengetahuan Tentang Gigi

             Gigi merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah, berbicara, mempertahankan bentuk muka, dan estetika. Gigi sehat adalah keadaan gigi yang bersih tanpa adanya plak, karies, nyeri, dan penyakit lainya. Gigi dapat berfungsi dengan baik apabila gigi tersebut dalam keadaan sehat, sebaliknya gigi yang tidak sehat akan menimbulkan masalah (Hamada, 2008).

Gigi berfungsi untuk :

  1. Mengunyah Makanan.
  2. Makanan sebelum ditelan harus dikunyah dahulu hal ini berguna untuk -Menghancurkan hingga lembut sehingga mudah ditelan.

-Membantu proses pencernaan dilambung dan usus, sehingga beban lambung dan usus dalam mencerna makanan menjadi ringan.

-Mencegah timbulnya makanan yang tersedak.

  1.  Mengucapkan kata-kata dengan jelas.
  2.  Membentuk wajah menjadi harmonis.
  3. Untuk kecantikan dan penampilan yang lebih baik.

 

A.Bagian-Bagian Rongga Mulut

               

Rongga mulut dibentuk oleh 2 rahang, yaitu rahang atas dan rahang bawah. Bila seseorang membuka mulut maka akan terlihat bagian-bagian rongga mulut, yaitu :

1. Bibir

Bibir ialah bagian dari rongga mulut yang tampak dari luar, terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Fungsi dari bibir antara lain:

a. Menjaga makanan dan minuman agar tidak sampai tercecer keluar mulut.

b. Merasakan panas dan dinginnya makanan/minuman.

c. Membantu kita dalam berbicara.

d. Membentuk mimik dan kecantikan wajah.

2. Gusi

                      Jaringan lunak disekitar mahkota gigi disebut gusi, gusi termasuk alat penyangga gigi. Pada umumnya gusi berwarna merah muda, akan tetapi ada pula gusi yang berwarna kehitam-hitaman atau kecoklatcoklatan, ini disebabkan karena adanya zat pigmen didalam gusi itu. Fungsi gusi adalah untuk melindungi serat-serat halus yang mengikat akar gigi kepada tulang rahang.

3. Lidah

                      Lidah terdiri dari otot-otot yang dilapisi oleh selaput lendir. Otot-otot tersebut dapat digerak-gerakkan. Fungsi utama lidah adalah sebagai alat perasa serta pengecap makanan, untuk menjilat, berbicara, pengecap makanan, selain itu juga dapat membantu menelan.

4. Gigi geligi

                    Gigi geligi terdapat pada rahang atas dan rahang bawah, Gigi terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

a. Mahkota gigi yaitu bagian gigi yang tampak dalam rongga mulut

b. Akar gigi yaitu bagian gigi yang tertanam di tulang rahang, bagian ini tertutup oleh  gusi.

5. Jaringan lunak lainnya.

                      Yang dimaksud dengan jaringan ini adalah seluruh jaringan lunak meliputi bagian pipi, bibir, langit-langit dan jaringan lunak dibawah lidah.

                      Pada jaringan lunak ini banyak kelenjar yang menghasilkan air liur/ ludah. Kelenjar ludah yang utama terdapat di jaringan lunak bagian pipi pada rahang atas kiri dan kanan masing -masing satu buah dan dibawah lidah. 10 Fungsi ludah/saliva adalah untuk :

a. Melindungi semua jaringan mulut, karena mengandung zat yang dapat mencegah terjadinya infeksi.

b. Bahan pelicin sehingga makanan mudah- ditelan dan melancarkan pergeseran

    antara bibir, pipi dan lidah.

c. Mengandung bahan untuk mencerna makanan.

B.Bagian, macam, bentuk, dan fungsi gigi

Gigi terdiri dari macam-macam bentuk :

1. Gigi Seri (Incisivus)

Makanan yang besar tidak langsung dikunyah tetapi dipotong dulu hingga dapat masuk ke rongga mulut. Makanan ini dipotong oleh gigi seri. Gigi seri bentuknya seperti pahat.

2. Gigi Taring (Caninus)

Beberapa makanan harus dicabik-cabik dulu sesudah dipotong, baru setelah itu dikunyah. Fungsi dari gigi taring untuk mencabik/merobek makanan. Gigi Taring bentuknya lancip seperti paku.

3. Gigi geraham depan (premolar)

Gigi yang terdiri dari dua akar yang berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya. Bentuk gigi gerahan depan adalah lebih rendah dan lebih rata dengan benjolan-benjolan kecil.

4. Gigi gerahan belakang (molar)

Gigi yang terdiri dari tiga akar yang berfungsi untuk melumat, menghancurkan, menghaluskan dan mengunyah makanan atau benda-benda lainnya.

Secara struktural, Anatomi gigi tersusun dari atas bagian-bagian antara lain sebagai berikut:Mahkota Gigi (Korona) :

1.      Makhkota gigi (korona atau biasa disebut puncak gigi yaitu bagian yang tampak dari luar. Setiap jenis memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda.

2.      Leher gigi (Kolum) : Leher gigi (kolum) adalah bagian gigi yang berada di dalam gusi yang terlindung dan merupakan batas antara mahkota dan akar gigi.

3.      Akar gigi (Radiks) : Akar gigi adalah bagain gigi yang ada didalam rahang dan tertanam. Akar gigi menancap di tulang rahang dengan jumlah satu atau dua

Pada bagian gigi manusia yang terstruktur/tersusun atas 4 (empat) lapisan/ jaringan antara lain sebagai berikut :

·         Email : Email adalah lapisan / jaringan keras yang melapisi bagian mahkota gigi yang mengandung kalsium. Fungsi Email gigi adalah untuk melindungi tulang gigi di bagian luar gigi manusia.

·         Tulang Dentin : Tulang dentin adalah lapisan / jaringan yang dibentuk oleh zat kapur berwarna kekuningan yang terdapat setelah lapisan Email.

·         Pulpa (Rongga gigi) : Pulpa adalah lapisan yang terdapat pembuluh darah untuk memelihara seluruh gigi, dan serabut-serabut saraf yang mendeteksi, tekanan, panas, dingin, dan sakit. Pembuluh darah dan saraf menjulur ke akar gigi.

·         Semen : Semen adalah lapisan keras yang memiliki konstruksi yang kuat melapisi akar gigi. Semen / sementrum merupakan lapisan pada akar gigi yang berdamping / bertasan langsung denan tulang rahang dimana daerah tersebut tempat tumbuhnya gigi manusia.

C. Masa pertumbuhan gigi

                Pertumbuhan gigi yang paling awal dimulai dengan terbentuknya benih gigi pada masa kehamilan minggu ke 6. Benih ini tumbuh terus dan akan muncul secara berangsur-angsur beberapa bulan setelah bayi lahir. Secara berurutan pertumbuhan gigi terdiri dari 3 periode :

a. Periode gigi sulung

                Gigi biasanya mulai tumbuh pada bayi usia 7 bulan, dimulai dengan gigi seri pertama. Pada usia ini biasanya anak sering 13 menggigit-gigit. Hal ini disebabkan ada rasa gatal pada gusi yang mau tumbuh gigi, oleh karena itu berilah anak gigitan dari karet atau dapat pula dari wortel yang dikupas kulitnya dan dicuci bersih. Makin bertambah umur bayi, makin banyak gigi dan akan lengkap pada anak usia 29 bulan ( 2 thn ). Urutan pertumbuhan dari gigi sulung sesuai umur anak adalah sebagai berikut :

 

 

b. Periode gigi campuran

                Gigi tetap pertama yang tumbuh adalah gigi Geraham besar pertama, dan gigi Seri pertama di rahang bawah dimulai pada usia 6 tahun. Gigi sulung ini akan goyang karena terdorong oleh Gigi Atas : Waktu tumbuh Seri Pertama 8 - 12 bulan Seri Kedua 9 – 13 bulan Taring 16 – 22 bulan Geraham Pertama 13 – 19 bulan Geraham ke dua 25 – 33 bulan Gigi Bawah : Waktu tumbuh Geraham ke dua 23 – 31 bulan Geraham Pertama 14 – 18 bulan Taring 17 – 23 bulan Seri Kedua 10 - 16 bulan Seri Pertama 6 - 10 bulan 14 gigi tetap yang akan tumbuh, untuk selanjutnya gigi sulung akan terlepas dan diganti oleh gigi tetap.

                Pergantian gigi ini terjadi antara usia 6-14 tahun. Pada periode gigi campuran ini kita harus berhati - hati karena kebanyakan orang tua tidak mengetahui gigi-gigi tersebut keropos padahal gigi tersebut gigi tetap dan tidak akan diganti lagi. Pada periode ini juga terlihat gigi anak tidak beraturan, kadang-kadang gigi tetapnya sudah tumbuh tetapi gigi sulungnya belum lepas. Apabila gigi sulung yang goyang itu tidak dapat lepas sebaiknya dibiarkan saja, karena dalam waktu beberapa hari gigi tersebut akan lepas sendiri, kecuali bila gigi pengganti sudah tampak mau tumbuh. Bila terlihat keadaan seperti ini segeralah dibawa ke balai pengobatan gigi atau dokter gigi.

c. Periode gigi tetap.

                Gigi tetap sudah lengkap semua kira-kira usia 14 tahun, kecuali geraham bungsu yaitu geraham ke 3 (yang paling akhir). Bila ada tempat yang cukup untuk tumbuh, maka geraham ini akan Gigi tetap geraham pertama Gigi seri pertama Gigi seri kedua Gigi taring Gigi geraham pertama Gigi geraham kedua 15 tumbuh normal. Bila tidak ada tempat ia akan tumbuh miring; atau bahkan ada yang tidak tumbuh. Bila gigi tetap ini rusak tidak akan ada lagi yang mengganti nya. Gigi tetap harus dirawat dengan baik karena akan dipakai seumur hidup.

Jumlah Gigi Susu anak adalah 20 buah :

Jumlah Gigi Dewasa atau gigi tetap (identis permanen) adalah 32 buah :

Gigi seri : 8 buah

Gigi seri : 8 buah

Gigi taring : 4 buah

Gigi taring : 4 buah

Gigi geraham : 8 buah

Gigi geraham depan : 8 buah

 

Gigi geraham belakang : 12 buah

 

 

 

 

 

REFERENSI

Buku Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut di Masyarakat Kemenkes RI Tahun 2012

MODUL MATERI  INTI 3

KELAINAN DAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT

 

    I.  TUJUAN PEMBELAJARAN

A.Tujuan Pembelajaran Umum

Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam kelainan dan penyakit gigi dan mulut.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus

1.Peserta latihan memahami pengertian karies

2.Peserta latihan memahami pengertian karang gigi

3.Peserta latihan memahami karies botol susu

II. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK PEMBAHASAN

A. Pokok Bahasan

    Kelainan dan Penyakit gigi dan mulut

B. Sub Pokok Bahasan

1. Karies gigi

2. Radang gusi

3. Karang gigi

4. Karies botol susu

III. METODE

A. Curah Pendapat

 B. Ceramah

 C. Tanya Jawab

 D. Diskus

 IV.  MEDIA

A. Modul

B. Laptop

C. Poster

 V.  LANGKAH KEGIATAN

Karies gigi, karang gigi, dan karies botol susu (1 JPL = 45 Menit)

1.  Pelatih menjelaskan tujuan modul sesuai pokok dan sub pokok bahasan yang akan disajikan

2. Pelatih menyajikan dan menjelaskan materi secara singkat tentang karies gigi, karamg gigi, dan karies susu botol

4.  Pelatih menyampaikan rangkuman dari materi yang disajikan

5.  Pelatih menjelaskan kembali hal-hal yang masih belum dimengerti peserta

VI.    URAIAN MATERI

A.    Pengertian karies

Karies adalah kerusakan jaringan gigi hingga membentuk lubang. Kerusakan ini ditandai diawali dengan tumbuhnya bercak putih pada permukaan gigi, yang lama kelamaan membentuk lubang.

Penyebab Karies gigi

Bakteri/kuman-kuman yang ada didalam plak bersama sisa makanan akan bereaksi menghasilkan asam dan racun, asam yang dihasilkan kuman akan menyebabkan kerusakan jaringan gigi sedangkan racunnya akan menyebabkan radang gusi

Skemanya adalah sebagai berikut : Bakteri/kuman + sisa makanan => asam + racun (terdapat pada plak), asam + permukaan gigi => karies gigi

Tempat-Tempat Yang Rawan Karies 

Karies biasa terjadi ditempat-tempat yang sering menyangkut sisa-sisa makanan. Tempat tersebut antara lain

1Dicelah-celah antara gigi 

2) Pada lekuk-lekuk permukaan kunyah gigi geraham 

3) Pada perbatasan gigi dan gusi. 

 

 Pengertian Plak 

Plak adalah lapisan tipis pada permukaan gigi yang tidak berwarı:a dan melekat pada permukaan gigi. Plak ini terdiri dari sisa-sisa makanan yang halus, zat perekat dan kuman-kuman.

Plak gigi

B.     Radang gusi

Pengertian Radang Gusi 

Radang gusi atau gingivitis adalah penyakit pada gusi yang menyebabkan gusi sekitar leher gigi membengkak, berwarna lebih merah dari biasanya serta mudah berdarah

kuman dalam plak + sisa 

Terjadinya Radang Gusi 

 


asam + gigi-keropos gigi 

racun + gusi->radang gusi

 

 

Radang gusi ini akan lebih parah bila terdapat karang gigi. Kelainan-kelainan lainnya yang terdapat pada gusi adalah luka tertembus akar gigi susu (pada anak-anak), pembengkakkan (benjolan berisi nanah) karena infeksi dari gigi keropos

 

C.    Pengertian karang gigi

Plak lama-lama akan mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi karang gigi. Karang gigi inilah yang akan menyebabkan peradangan gusi menjadi lebih parah.

D.    Karies Botol Susu

Karies botol susu banyak terjadi pada anak-anak/ balita disebabkan kebiasaan minum susu bergula dibotol sambil tidur sepanjang malam.

Karies atau keropos sering terlihat pada anak balita ini disebabkan karena

a. Minum susu botol/ASI sambil tidur sepanjang malam.

b. Minum susu yang manis terutama sebelum tidur tanpa dibersihkan.

c. Kebiasaan anak yang suka makan makanan yang manis manis seperti cokelat, permen, ice cream, juga kebiasaan jajan lainnya.

d. Kurangnya perhatian orang tua akan kesehatan gigi anaknya

Cara-cara pencegahan dengan seksama terutama sekali :

a. Dalam menyikat gigi sikatlah paling sedikit 2 x sehari. Pada bayi sikatlah dengan sikat gigi kecil dan berbulu lembut atau dengan handuk bersih atau kapas

bKumur-kumurlah setelah minum susu, bila belum bisa kumur-kumur berilah minum air putih matangHindari jajan makanan yang merusak gigi

d. Orang tua hendaknya selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut anaknya, karena kesehatan gigi balita sepenuhnya masih dalam tanggung jawab dan pengawasan penuh orang tuanya.

 

REFERENSI

Buku Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut di Masyarakat Kemenkes RI Tahun 2012

 

 

 

 

 

MODUL MATERI INTI 3

PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

A.    Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)               :

Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam bidang kesehatan khususnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kepada 10 KK

B.     Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)             :

1.    Peserta latihan memahami tentang pengertian menyikat gigi

2.    Peserta latihan memahami tentang manfaat menyikat gigi

3.    Peserta latihan memahami tentang waktu yang tepat menyikat gigi

4.    Peserta latihan memahami tentang memilih sikat gigi dan pasta gigi yang dianjurkan

5.    Peserta latihan memahami tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar

6.    Peserta latihan memahami tentang makanan yang menyehatkan dan makanan yang dapat merusak gigi

II.  POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

A.    Pokok Bahasan               : Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut

B.     Sub Pokok Bahasan      : a. Cara menyikat gigi

  b. Pemilihan sikat gigi yang benar

  c. Makanan yang baik dan buruk bagi gigi

III. METODE

A.    Curah pendapat

B.     Ceramah

C.     Tanya jawab

D.    Diskusi

E.     Simulasi

IV. MEDIA

A.  Modul

B. Laptop

C. Poster

V.  LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Jumlah yang digunakan dalam modul sebanyak 2 jam 15 menit pelajaran (T= 3 Jpl) @45 menit untuk memudahkan proses pembelajaran, dilakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:

A.    Cara Menyikat Gigi (45 menit)

1.    Perkenalan

2.  Pelatih menjelaskan tujuan modul sesuai pokok dan sub pokok bahasan yang akan disajikan

3.    Pelatih dengan curah pendapat, pelatih meminta peserta mengemukakan:

tentang pengertian dan manfaat menyikat gigi, waktu yang tepat menyikat gigi, dan cara menyikat gigi yang benar.

4.  Pelatih menyajikan dan menjelaskan materi dengan media poster:

tentang pengertian dan manfaat menyikat gigi, waktu yang tepat menyikat gigi, dan cara menyikat gigi yang benar.

5.  Pelatih melakukan simulasi cara menyikat gigi yang baik dan benar

B.     Pemilihan Sikat Gigi yang benar (45 menit)

1.      Pelatih menjelaskan cara memilih sikat gigi dan pasta gigi yang benar dengan poster

2.      Pelatih menjelaskan penggunaan pasta gigi yang benar

A.    Makan-makanan yang baik dan buruk (45 menit)

1.      Pelatih menjelaskan makanan baik dan buruk bagi gigi dengan poster

2.      Pelatih menyampaikan rangkuman dari materi yang disajikan

3.      Pelatih menanyakan hal-hal yang belum dimengerti peserta latihan

4.      Pelatih menjelaskan hal-hal yang masih belum dimengerti peserta latihan

VI. URAIAN MATERI

A.  Sub Pokok Bahasan : Cara Menyikat Gigi

1.    Pengertian dan manfaat Menyikat Gigi

Menyikat gigi adalah tindakan membersihkan gigi dan mulut dari sisa makanan dan debris yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada jaringan keras maupun jaringan lunak (Putri, Herijulianti, dan Nurjanah ,2010).

2.    Waktu yang tepat

Menurut Manson (dalam Putri, Herijulianti, dan Nurjanah, 2010), menyikat gigi sebaiknya dua kali sehari yaitu pagi setelah makan pagi dan malam sebelum tidur.

3.    Cara Menyikat gigi yang benar

a.    Menyiapkan sikat gigi dan pasta yang mengandung Fluor ( salah  satu zat yang dapat menambah kekuatan pada gigi ). Banyaknya  pasta kurang lebih sebesar sebutir kacang tanah (1/2 cm ) .

b. Berkumur-kumur dengan air bersih sebelum menyikat gigi.

c. Seluruh permukaan gigi disikat dengan gerakan maju mundur  pendek-pendek atau memutar selama ± 2 menit ( sedikitnya 8  kali gerakan setiap 3 permukaan gigi)

d. Berikan perhatian khusus pada daerah pertemuan antara gigi  dan gusi.

e. Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam.Ulangi gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan  dalam semua gigi atas dan bawah.

f.  Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang bawah depan,  miringkan sikat gigi seperti dalam gambar no.1. Kemudian  bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang benar.

g. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atas dan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut maju mundur berulang ulang.

h. Sikatlah lidah dan langit-langit dengan gerakan maju mundur  dan berulang-ulang.  Janganlah menyikat terlalu keras terutama pada pertemuan gigi  dengan gusi, karena akan menyebabkan email gigi rusak dan gigi  terasa ngilu.

i.  Setelah menyikat gigi, berkumurlah 1 kali saja agar sisa fluor  masih ada di gigi.

j.  Sikat gigi dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan  kepala sikat di atas.

k.  Waktu menyikat gigi sebaiknya setiap habis makan kita menyikat  gigi, tapi hal ini tentu saja agak merepotkan. Hal yang terpenting  dalam memilih waktu menyikat gigi adalah pagi hari sesudah  makan dan malam hari sebelum tidur.

 

 

  1. Bagian luar gigi depan atas

2. Bagian dalam gigi depan atas

3. Bagian luar gigi belakang

4. Bagian dalam gigi belakang  5. Permukaan kunyah gigi

Gambar 1. Tehnik Menyikat Gigi

 

B.             Sub Pokok Bahasan : Pemilihan sikat gigi yang benar

1.  Pemilihan sikat gigi dan pasta gigi

Sikat gigi dapat diganti maksimal 3 bulan sekali. Pasta gigi harus mengandung fluoride.

Gambar 2. Sikat Gigi yang benar

Menurut (Putri, Herijulianti, dan Nurjanah, 2010) Syarat sikat gigi yang ideal :

a.          Tangkai sikat gigi enak di pegang dan stabil, pegangan sikat gigi harus cukup lebar dan cukup tebal.

b.  Kepala sikat jangan terlalu besar, untuk orang dewasa maksimal 25-29 x 10 mm, untuk anak-anak 15-24 x 7 mm, untuk anak balita 18 mm x 7 mm. (menyesuaikan rongga mulut)

c.         Tekstur tidak merusak jaringan lunak maupun keras.

d.  Kekerasan bulu sikat sedang

2.      Takaran anjuran penggunaan pasta gigi

Gambar 3. Pasta gigi sebiji jagung untuk anak-anak

Gambar 4. Pasta gigi untuk dewasa

 

Gambar 5. Pasta gigi untuk 3 tahun ke atas sebiji jagung

Gambar 6. Pasta gigi untuk 0-3 tahun sebiji beras

 

C.             Sub Pokok Bahasan : Makanan yang baik dan buruk bagi gigi

Makanan yang baik bagi gigi yang mengandung vitamin dan mineral ( kalsium dan fosfor), untuk memperkuat strktur gigi dan membantu proses cleansing dalam rongga mulut, contoh:

a. Sayur (brokoli, pokcoy, sayuran hijau, seledri, wortel, dan sayuran renyah)

b. Buah yang mengandung serat dan vitamin (pir, jambu air, dll)

c. Susu dan telur (vitamin D menyerap kalsium)

d. Keju dan yoghurt (fosfor dan mineral)

e. Daging, ikan, dan tahu (fosfor dan mineral)

Makanan yang buruk atau kariogenik dapat ditemukan di:

a.Teh

b. Kopi

c. Soda

d. Minuman dan makanan yang manis

e. Minuman dan makanan yang mengandung asam

REFERENSI

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia , Buku Pelatihan Kader Gigi Masyarakat, Jakarta, 2012.

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/661/3/3.%20BAB%20II.pdf. Diakses pada 23 September 2020.15:50

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MODUL PRAKTEK MATERI INTI 4

PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

 

I.  TUJUAN PEMBELAJARAN

A.    Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)              :

Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam bidang kesehatan khususnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kepada 10 KK

B.     Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)            :

1.  Peserta latihan dapat mendemonsrtrasikan cara menyikat gigi dengan benar

2.  Peserta latihan dapat memilih sikat gigi sesuai anjuran

3.  Peserta latihan dapat mengaplikasikan pasta gigi sesuai anjuran

4.  Peserta latihan dapat membedakan makanan yang sehat dan kariogenik bagi gigi

II.  POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

A.    Pokok Bahasan                     : Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut

B.     Sub Pokok Bahasan             : a. Cara menyikat gigi

  b. Pemilihan sikat gigi yang benar

            c. Makanan yang baik dan buruk bagi gigi

III.  METODE

A.    Demonstrasi

B.     Diskusi

IV.  MEDIA

A.             Model sikat gigi

B.             Sikat gigi baik dan buruk

C.             Pasta gigi

D.   Gelas Kumur

E.   Model makanan yang baik dan buruk

 

V.  LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PRAKTIK

Jumlah yang digunakan dalam modul sebanyak 3 jam 45 menit pelajaran (P=5 Jpl) @45 menit untuk memudahkan proses praktik pembelajaran, dilakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:

A.    Cara Menyikat Gigi (135 menit)

1.      Peserta menyiapkan sikat gigi, pasta gigi, dan gelas kumur

2.      Peserta berada di ruangan terbuka / tempat sikat gigi yang memungkinkan

3.      Peserta dapat melakukan demonstrasi menyikat gigi sesuai yang dipraktekkan dengan dampingan pelatih

B.     Memilih Sikat gigi yang benar  (45 menit)

1.      Pelatih menyediakan sikat gigi yang tidak benar dan sikat gigi yang benar

2.      Peserta membuat 2 kelompok untuk berdiskusi memilih sikat gigi yang benar

3.      Masing-masing kelompok melakukan demonstrasi pengaplikasian pasta gigi ke sikat gigi sesuai dengan teori yang disampaikan

C.  Makanan yang baik dan buruk bagi gigi (45 menit)

1. Pelatih menyediakan dua wadah yang berisi contoh makanan baik dan makanan buruk

2. Peserta  membuat 2 kelompok untuk berdiskusi membedakan makanan yang baik dan buruk sesuai bahan makanan yang disediakan

3.  Pelatih menilai hasil diskusi kelompok

 

 

 

 

 

 

MODUL MATERI 5

Pemeriksaan dan Pencatatan Kesehatan Gigi

 

I.TUJUAN PEMBELAJARAN

a.                   Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam pemeriksaan dan sistem pencatatan, serta pelaporan kesehatan gigi.

b.    Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

1.    Peserta latihan memahami cara pemeriksaan gigi sederhana.

2.    Peserta latihan memahami tentang pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan kesehatan gigi.

3.    Peserta latihan memahami cara mengisi kartu KMGS dan KASIH.

           II.     POKOK BAHASAN DAN SUB-POKOK BAHASAN

B.     Pokok Bahasan

Pemeriksaan dan Pencatatan Kesehatan Gigi

C.     Sub Pokok Bahasan 

1.      Pemeriksaan Gigi Sederhana i

2.      Pembuatan Rujukan dan Laporan Kasus Kesehatan Gigi

3.      Cara Pengisian Kartu KMGS dan KASIH 

        III.     LANGKAH KEGIATAN

A.    Pemeriksaan Gigi (1 JPL = 45 menit)

1.      Pelatih menjelaskan tujuan modul sesuai pokok dan sub pokok bahasan yang akan disajikan

2.      Pelatih dengan curah pendapat, pelatih meminta peserta mengemukakan tujuan dilakukannya pemeriksaan kesehatan gigi.

3.      Pelatih menyajikan dan menjelaskan cara pemeriksaan kesehatan gigi secara sederhana

4.      Pelatih menyampaikan rangkuman dari materi yang disajikan

5.      Pelatih menjelaskan kembali hal-hal yang masih belum dimengerti peserta

B.     Pembuatan Rujukan dan Laporan Kasus Kesehatan Gigi (1 JPL = 45 menit)

1.      Pelatih menyajikan surat rujukan dan sistem pelaporan kasus kesehatan gigi.

2.      Pelatih menjelaskan sistem perujukan dan pelaporan kasus kesehatan gigi mulut sesuai bahan yang telah disajikan.

3.      Pelatih menyampaikan rangkuman dari materi yang disajikan

4.      Pelatih menjelaskan kembali hal-hal yang masih belum dimengerti peserta

C.     Cara Pengisian Kartu KMGS dan KASIH (1 JPL = 45 menit)

1.      Pelatih menggunakan metode diskusi dengan membentuk beberapa kelompok kecil.

2.      Pelatih peserta untuk dapat mengisi sebisanya dan dapat saling berdiskusi antar teman satu kelompok.

3.      Pelatih menyajikan dan menjelaskan materi secara singkat mengenai kartu KMGS dan KASIH.

4.      Pelatih menyampaikan rangkuman dari materi yang disajikan

5.      Pelatih menjelaskan kembali hal-hal yang masih belum dimengerti peserta

  1. METODE

A. Curah Pendapat

 B. Ceramah

 C. Tanya Jawab

 D. Diskusi

  1. MEDIA 

A. Modul

B. Laptop

C. Poster

Jumlah yang digunakan dalam modul sebanyak 3 jam pelajaran (T= 3 JPL) @45 menit untuk memudahkan proses pembelajaran, dilakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:

A.    Pemeriksaan Gigi (45 menit)

1.      Perkenalan

2.      Pelatih menjelaskan tujuan modul sesuai pokok dan sub pokok bahasan yang akan disajikan

3.      Pelatih dengan curah pendapat, pelatih meminta peserta mengemukakan tentang tujuan dilakukan pemeriksaan gigi

4.      Pelatih menyajikan dan menjelaskan materi dengan media poster:

tentang pengertian pemeriksaan gigi mulai dari pemeriksaan dan cara pegang alat yang benar

5.  Pelatih melakukan simulasi cara pemeriksaan yang baik dan benar

B.   Pengisian KMGS dan KASIH (45 menit)

1. Pelatih menjelaskan cara mengisi KMGS

2. Pelatih menjelaskan cara pengisian KASIH

C. Pembuatan rujukan dan laporan khusus kesehatan gigi (45 menit) Pelatihan cara pembuatan rujukan 

  1. URAIAN MATERI

            Pemeriksaan gigi dilakukan agar mengetahui masalah apa yang ada dirongga mulut. Pemeriksaan gigi dapat dilakukan secara sederhana, hanya dengan menggunakan hand instrumen (alat genggam) yaitu kaca mulut dan sonde. Setelah dilakukan pemeriksaan gigi, kita dapat tahu masalah rongga mulut yang diperiksa dan penanganan yang tepat sesuai masalah yang ada. Dan dapat menjadi deteksi dini sebelum terjadi penyakit gigi dan mulut. 

A.    Pemeriksaan Gigi Sederhana

1.      Alat Untuk Pemeriksaan Gigi

2.      Kaca Mulut 

Kaca mulut adalah sebuah kaca kecil berbentuk bundar dan diberi gagang. Alat ini akan dimasukkan ke dalam rongga mulut untuk melihat keadaan gigi dan jaringan di sekitar gigi. Cara memegang kaca mulut seperti memegang bolpoin atau pensil.

3.      Sonde

Sonde adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah pada gigi, seperti lubang gigi, atau lapisan keras yang ada di permukaan gigi. Cara memegang sonde sama seperti memegang kaca mulut, yaitu seperti memegang bolpoin atau pensil (pen grasp). Cara memegangnya dengan ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah seperti kita memegang pena untuk menulis tetapi tidak identik. Sedangkan jari manis dan atau jari kelingking sebagai titik tumpuan pada jaringan keras gigi pada waktu melakukan preparasi.

2. Cara Melakukan Pemeriksaan Gigi Secara Sederhana

Dalam melakukan pemeriksaan gigi yang di cek adalah adanya bercak hitam yang apabila sonde dimasukkan dapat menyangkut pada lubangnya. Apabila ada kelainan pada rongga mulut. Atau adanya lapisan keras berwarna kuning pada permukaan gigi. Adapun teknik-teknik dalam melakukan pemeriksaan gigi sederhana, yaitu :

1.      Kaca mulut dipegang seperti memegang bolpoin atau pensil

2.      Sasaran membuka mulut

3.      Kaca mulut dimasukkan untuk melihat permukaan gigi pada rahang atas dan rahang bawah

4.      Semua permukaan gigi atas, bawah, kanan, dan kiri dilihat pada kaca mulut.

5.      Apabila terdapat lubang maka terdapat karies atau penyakit gigi berlubang

6.      Apabila terdapat bercak hitam, maka kaca mulut dipegang menggunakan tangan kiri dan sonde dipegang pada tangan kanan dengan teknik yang sama seperti memegang bolpoin atau pensil.

7.      Kemudian tangan kiri digunakan untuk melihat bercak hitam pada gigi sasaran dan tangan kanan untuk memasukkan ujung sonde pada bercak hitam. Apabila sonde tersangkut, maka bercak hitam tersebut tanda awal gejala penyakit gigi berlubang (karies gigi)

8.      Apabila terdapat lapisan keras pada permukaan gigi dan berwarna kuning kehijuan dan dicek menggunakan sonde kasar dan keras seperti karang, maka terdapat karang gigi. 

9.      Setelah mendapat permasalahan pada rongga mulut seperti diatas, atau kelainan-kelainan bentuk dan warna maka pemeriksaan telah selesai dilakukan

C.     Cara Pengisian Kartu KMGS dan KASIH

            KMGS (Kartu Menuju Gigi Sehat) dan KASIH merupakan kartu pemeriksaan yang digunakan untuk memeriksa keadaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil dan anak balita. Sedangkan kartu KASIH Kartu KMGS dan KASIH berfungsi untuk :

1.      Digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi resiko penyakit gigi dan mulut pada ibu hamil.

2.      Untuk memberikan konseling makanan /minuman ramah gigi pada ibu hamil

3.      Sebagai konseling untuk ibu pada kesehatan gigi dan mulutnya untuk anak balita 

4.      Untuk melihat tingkat resiko pada ibu hamil

5.      Sebagai rujukan ke Puskesmas atau untuk kontrol berkala

 

1.Memonitor kesehatan gigi anak melaui Kartu Gigi Sehat pada kegiatan Posyandu.

2.Teknik menyikat gigi anak balita oleh pasangan orang tua anak.

 

REFERENSI

Buku Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut di Masyarakat Kemenkes RI Tahun 2012

 

 

 

 

 

 

 

MODUL PRAKTEK MATERI INTI 5

PEMERIKSAAN DAN PENCATATAN KESEHATAN GIGI

 

MODUL MATERI 

Pemeriksaan dan Pencatatan Kesehatan Gigi

I. DESKRIPSI SINGKAT

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A.    Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

B.     Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

II.                POKOK BAHASAN DAN SUB-POKOK BAHASAN

III.             LANGKAH KEGIATAN

IV.             METODE

V.                MEDIA

VI.             URAIAN MATERI

 

I. DISKRIPSI SINGKAT

Modul pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan keterampilan para petugas/kader dalam melakukan pemeriksaan gigi sederhana, pencatatan dan pelaporan kesehatan gigi di Posyandu. Untuk itu dalam modul ini akan dibelajarkan  materi  tentang  cara melakukan pemeriksaan gigi sederhana, pencatatan hasil pemeriksaan dan  pelaporan dari kesehatan gigi di Posyandu. Serta diberikan pembelajaran mengenai kartu KMGS dan KASIH, dan cara melakukan pengisian kartu KMGS dan KASIH. Sehingga, pada modul praktek ini ditekankan kepada peserta latihan untuk dapat menerapka teori yang sudah dijelaskan pada modul teori langsung ke lapangan. 

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A.    Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

Meningkatkan ketrampilan peserta latihan dalam melakukan pemeriksaan dan sistem pencatatan, serta pelaporan kesehatan gigi.

B.     Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

1.      Peserta latihan mampu melakukan pemeriksaan gigi sederhana pada teman yang lainnya.

2.      Peserta latihan dapat melakukan pencatatan dari hasil pemeriksaan dan melaporkan hasil pemeriksaan kesehatan gigi.

3.      Peserta latihan dapat melakukan perujukan dan laporan kasus kesehatan gigi kepada tenaga kesehatan gigi setempat atau puskesmas.

4.      Peserta latihan dapat mengisi kartu KMGS dan KASIH.

 III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK PEMBAHASAN

A.    Pokok Bahasan

Pemeriksaan dan Pencatatan Kesehatan Gigi

B.     Sub Pokok Bahasan 

1.      Pemeriksaan Gigi Sederhana

2.      Cara Pengisian Kartu KMGS dan KASIH 

3.      Pembuatan Rujukan dan Laporan Kasus Kesehatan Gigi

IV. METODE

A.    Demonstrasi

B.     Diskusi

 V. MEDIA

A.   Phantom

B.   Kaca Mulut

C.   Sonde

VI.  LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PRAKTIK

Jumlah yang digunakan dalam modul sebanyak 5 jam 25 menit pelajaran (P=7 Jpl) @45 menit untuk memudahkan proses praktik pembelajaran, dilakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:

A.    Pemeriksaan Gigi Sederhana (135 Menit)

1.      Peserta diminta untuk membuat kelompok kecil dalam jumlah genap

2.      Pada kelompok kecil, peserta diminta untuk memilih pasangan dalam melakukan praktik

3.      Peserta berpasang-pasangan dalam melakukan pemeriksaan gigi sederhana, dan saling bergantian satu samma lain

4.      Peserta melakukan pemeriksaan gigi sederhana sesuai langkah-langkah yang sudah dijelaskan pada teori.

5.      Setelah melakukan pemeriksaan gigi sederana pada masing-masing pasangannya, peserta diminta mencatat hasil pemeriksaan sesuai dengan format pencatatan.

6.      Setelah selesai peserta diminta untuk bertukar pasangan dan melakukan pemeriksaan gigi sederhana sesuai tahap-tahap yang telah dilakukan.

7.      Kemudian seluruh pencatatan dikumpulkan pada menjadi satu pada tiap-tiap kelompok.

8.      Pada tiap kelompok mendiskusikan hasil pemeriksaannya apakah sudah benar atau belum.

9.      Pelatih memantau pada diskusi tiap kelompok.

10.  Dan hasil pencatatan dikumpulkan dan dicek oleh pelatih

B. Pengisian KMGS dan KASIH (135 menit)

1.   Pada kelompok kecil yang telah dibentuk pada praktik pemeriksaan gigi sederhana, dilanjutkan untuk melakukan praktik pengisian kartu KMGS dan KASIH.

2.   Peseta diminta untuk memilih pasangan dalam melakukan kegiatan praktik

3.   Peserta mencoba mengisi kartu KMGS dan KASIH dengan sasaran teman pasangannya secara bergantian.

4.   Peserta diminta untuk berperan menjadi ibu hamil dan ibu yang mempunyai anak balita apabila dilakukan pengisian kartu KMGS dan KASIH

5.   Peserta dapat menyakan kepada pelatih apabila tidak mengerti pada pertanyaan yang disediakan pada kartu KMGS dan KASIH.

C. Pembuatan Rujukan dan Laporan Kasus Kesehatan Gigi (45 Menit)

  1. Peserta diminta untuk menyiapkan buku kosong atau kertas kosong sebanyak 2 lembar.
  2. Buku atau kertas tersebut di buat tabel dengan isian format sesuai pada format yang dijelaskan pada teori (tanggal pemeriksaan, nama, jenis kelamin, umur, hasil pemeriksaan, keluhan yang dirasakan)
  3. Tabel yang telah dibuat digunakan untuk mengisi pemeriksaan yang dipraktikkan.
  4. Peserta diminta untuk mencoba mengisi surat rujukan sesuai kasus yang telah didapatkan pada buku pencatatan.
  5. Pelatih mengecek surat rujukan yang diisi oleh peserta.

 

REFERENSI

Buku Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut di Masyarakat Kemenkes RI Tahun 2012

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


No comments:

Post a Comment