LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI MATA
KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II
Di 10 KK Wilayah Dukuh Samben Desa
Mojowarno, Kaliori, Rembang
Tanggal Pelaksanaan 12 Oktober s/d
5 November 2020
OLEH :
IKA HAYU LAILINAKHWA/ P1337425217003
PRODI DIV TERAPI GIGI
JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
November,
2020
HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan
Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan Gigi ini merupakan bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat diwilayah Dukuh Samben Desa Mojowarno, Kaliori , Rembang
yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober sampai dengan 5 November 2020.
Laporan ini disetujui pada tanggal 1 November 2020
Pelaksana
kegiatan
Nama : IKA HAYU
LAILINAKHWA
NIM : P1337425217003
Rembang,
25 November 2020
MENGETAHUI,
Ketua
Program Studi DIV
Terapi Gigi Salikun, S.Pd, M.Kes Salikun, S.Pd, M.Kes NIP.196204061988031002 |
Dosen
Pembimbing Salikun, S.Pd, M.Kes Salikun,
S.Pd, M.Kes NIP.196204061988031002 |
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan
sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusiaan, keseimbangan,
manfaat, pelindung, penghormatan terhadap hak kewajiban, keadilan, gender dan
non diskriminatil dan norma-norma agama. Untuk dapat mewujudkan tujuan
pembangunan kesehatan tidak hanya menjadi tanggungjawab semata dari pemerintah
dan tenaga kesehatan saja, tetapi merupakan tanggungjawab seluruh lapisan
masyarakat, hal ini sesuai dengan kebijakan menteri kesehatan yang termuat
dalam keputusan menteri kesehatan RI Nomor 374/MenKes/SK/V2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional Bentuk dan Cara Pembangunan Kesehatan.
Untuk mewujudkan pembangunan kesehatan yang
diperlukan partisipasi seluruh elemen masyarakat bukan hanya kesehatan secara
umum, kesehatan gigi dan mulut juga
tidak kalah penting. Hal ini dikarenakan masih besarnya permasalahan kesehatan
gigi dan mulut di Indonesia. Berdasarkan data (Riskesdas) proporsi penyakit
gigi berlubang mencapai 45.3% dan gusi bengkak mencapai 14% (Kemenkes,2018).
Hal ini juga sejalan dengan hasil pengambilan data yang dilakukan di Desa
Mojowarno Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang
didapatkan hasil bahwa dari 20 responden hanya 10% yang tidak memiliki
gigi berlubang, sedangkan 90% lainnya memiliki gigi berlubang dari yang
kategori sedang sampai gigi berlubang/ karies mencapai akar. Dikarenakan 95%
masyarakat menyikat gigi dengan teknik bulat-bulat dan tidak mengetahui teknik
sikat gigi yang benar, sedangkan 5% lainnya menyikat gigi dengan horizontal dan
vertikal secara berulang.
Berdasarkan masalah tersebut perlu dilakukan
pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan
individu, keluarga serta masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan.
Upaya kesehatan ini bertujuan melakukan pemecahan masalah melalui pendekatan
edukatif dan partisipatif serta memperhatikan kebutuhan potensi dan sosial
budaya setempat (Permenkes no 8 tahun 2019) . Kegiatan tersebut, disebut Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat dengan salah satu kegiatannya yaitu
pelatihan kader yang menggerakkan masyarakat dalam pemberdayaan di bidang
kesehatan.
B. RUMUSAN
MASALAH
a. Masyarakat
tidak mengetahui teknik menyikat gigi dengan benar, 75% masyarakat menganggap
bahwa menyikat gigi dengan bulat-bulat itu benar, sedangkan 25% menjawab
salah sikat gigi dengan bulat-bulat, melainkan yang benar secara vertikal dan
horizontal secara berulang. |
b. 85%
masyarakat tidak mengetahui bahwa gigi susu berpengaruh terhadap gigi
permanen |
c. 45%
Masyarakat tidak menyikat gigi pada malam hari sebelum tidur dan 25%
masyarakat pada hari diambil data tidak menyikat gigi setelah sarapan pagi.
Sedangkan dari 20 responden 2 responden hanya menyikat gigi 1x dalam sehari |
d. 85%
Masyarakat mengalami gigi berlubang, dari yang karies mencapai email sampai
karies mencapai pulpa |
e. 100%
Masyarakat memiliki karang gigi, 95% karang gigi sebagian dan 5% karang gigi penuh |
f. 30%
masyarakat Setuju memberikan susu formula dengan botol sebelum tidur karena
dapat menenangkan anak saat mau tidur dan mereka percaya bahwa susu formula
menyehatkan |
g. 100%
masyarakat tidak melakukan kontrol atau berobat gigi ke pelayanan kesehatan
gigi 6 bulan sekali |
h. 85%
masyaraka tmenyukai ngemil diantara
jam makan pagi dan siang |
C. TUJUAN
1.
Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
warga 10 KK di Dukuh Samben Desa Mojowarno akan pentingnya kesehatan gigi dan
mulut.
2.
Tujuan Khusus
a.
Kader kesehatan gigi memahami pengetahuan rongga mulut dan gigi.
b.
Kader kesehatan gigi memahami tentang penyakit gigi dan mulut.
c.
Kader kesehatan gigi memahami dan menerapkan kebiasaan memelihara
kesehatan gigi dan mulut.
d.
Kader kesehatan gigi dapat
memberikan contoh menjaga kesehatan gigi
dan mulut kepada keluarga dan
orang-orang terdekat
e.
Kader kesehatan gigi dapat
melakukan demonstrasi sikat gigi dengan baik dan benar.
f.
Kader kesehatan gigi dapat
melakukan pemeriksaan dan pencatatan
kesehatan gigi (KASIH dan KMGS)
g.
Memberikan
keterampilan pada masyarakat untuk mengolah sayur sebagai asupan nutrisi untuk
gigi
h.
Memberikan
keterampilan pada masyarakat untuk membuat ramuan tradisional untuk menjaga
kesehatan keluarga
D. NAMA
DAN SASARAN KEGIATAN
Nama
Kegiatan |
Sasaran |
Pelatihan Kader I |
10 orang di Dk. Samben |
Pelatihan Kader II |
10 orang di Dk. Samben |
Pemberdayaan olahan nugget
sayur |
10 KK di Dk. Samben |
Pemberdayaan pembuatan ramuan
tradisional untuk kesehatan |
10 KK di Dk. Samben |
E. WAKTU
DAN TEMPAT KEGIATAN
Waktu : Selasa, 13 Oktober –
Kamis, 29 Oktober 2020
Tempat : Dk. Samben Desa
Mojowarno
F. PENGORGANISASIAN
Pelindung : Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Semarang
(Tri
Wiyatini, SKM, M.Kes (Epid))
Kepala
Desa Mojowarno
Pembina : Dosen Pembimbing
(Salikun,
S.Pd, M.Kes)
Pelaksana : Ika Hayu Lailinakhwa
BAB II
KEGIATAN
A. KEGIATAN
No |
Hari/ Tanggal |
Tahapan |
Kegiatan |
Waktu |
Tempat |
Penanggung
Jawab |
1 |
Selasa, 13 Oktober 2020 |
Persiapan/ engagement |
-
Persiapan pelaksana untuk pengkajian masalah /
survey lapangan -
Melaksanakan advokasi/ pendekatan untuk meminta
izin kepada tokoh masyarakat yaitu Kepala Desa Mojowarno |
08.00-
selesai |
Balai desa Mojowarno |
Ika Hayu L |
2 |
Rabu, 14 Oktober 2020 |
Pengkajian/
assesement |
-Identifikasi
masalah dengan survey/ pengambilan data dari rumah ke rumah -
Melakukan post test untuk pelatihan kader |
08.00- selesai |
10 KK Dukuh Samben |
Ika Hayu L |
3 |
Kamis, 15 Oktober 2020 |
Perencanaan
program/ kegiatan/ designing |
Melakukan Pemaparan dengan Kepala Desa sebagai
perwakilan MMD untuk memaparkan hasil masalah dan menentukan prioritas
masalah serta program yang akan dilaksanakan |
08.00-08.30 |
Balai desa Mojowarno |
Ika Hayu L |
4 |
Selasa, 20 Oktober 2020 |
Implementasi |
Melakukan Pelatihan Kader I yang dilakukan
secara daring a. Pembukaan b.Pengertian
dan Konsep UKGM c. Pengetahuan
Rongga Mulut |
18:00- 18:05 18:05-18:50 18:50-20:30 |
Daring (grup
whatsapp) |
Ika Hayu L |
5 |
Rabu, 21 Oktober 2020 |
Melakukan Pelatihan
Kader II yang dilakukan secara langsung a. Sambutan
perwakilan Kades b.Penyakit
gigi dan mulut c. Pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut d.
Demonstrasi sikat gigi e. Pemeriksaan
dan pencatatan (Pengisian KMGS dan KASIH) f. Post
test |
07:55-08:00 08:00-08:45 08:45-09:30 09:30-10:15 10:15-11:00 11:00-11:10 |
RT 5 RW 3 Dk. Samben (Rumah Pelaksana) |
Ika Hayu L |
|
6 |
Kamis, 22 Oktober 2020 |
|
Pemberdayaan olahan
nugget sayur |
08:00-selesai |
RT 5 RW 3 Dk. Samben (Rumah Pelaksana) |
Ika Hayu L |
7 |
Selasa, 27 Oktober 2020 |
Pemberdayaan
pembuatan ramuan tradisional untuk kesehatan |
08:00- selesai |
Daring (grup
whatsapp) |
Ika Hayu L |
|
8 |
Rabu, 28 Oktober 2020 |
Evaluasi |
Monitoring dan
evaluasi |
08:00- selesai |
Daring (grup
whatsapp) |
Ika Hayu L |
9 |
Kamis, 29 Oktober 2020 |
Terminasi/
Disengagement |
Penutupan kegiatan pemberdayaan masyarakat |
08:00- selesai |
Daring (grup
whatsapp) |
Ika Hayu L |
B. METODE
Metode kegiatan yang akan dilakukan pelatihan kader dan pemberdayaan adalah :
1. Ceramah
2. Tanya jawab, dan
3. Diskusi.
C. PROSEDUR
KEGIATAN
1.
Persiapan/ engagement
Advokasi dengan Kepala
desa Mojowarno agar diberikan izin untuk melakukan survey dan rencana kegiatan selanjutnya
2.
Pengkajian/ assessement
Survei keadaan
masyarakat untuk mendapatkan data di 10 KK Dk. Samben.
3.
Perencanaan program/ designing
-
Penyusunan proposal
-
Melakukan pemaparan masalah dengan
Kepala Desa dan rencana kegiatan pelatihan kader dan kegiatan pemberdayaan
masyarakat. Menjelaskan tujuan pelatihan kader pada setiap perwakilan 10 KK
agar masyarakat dapat memiliki pengetahuan dan kesadaran akan kesehatan gigi
yang dapat diterapkan ke keluarga dan lingkungan sekitar.
-
Setelah kegiatan disepakati kemudian
menentukan waktu dan pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan kesepakatan
4.
Implementasi/ Pelaksanaan kegiatan
-
Pelatihan Kader I
-
Pelatihan Kader II
-
Pemberdayaan masyarakat
5.
Evaluasi
-Melakukan monitoring
dan evaluasi kegiatan
6.
Terminasi/ penutupan
7.
Pembuatan Laporan UKBM
6.
REALISASI ANGGARAN
Pemasukan
No. |
Sumber Dana |
Jumlah |
1. |
Swadaya |
Rp. 200.000 |
|
Totoal
Pemasukan |
Rp .
214.000 |
Pengeluaran
No. |
Rincian Kegunaan |
Jumlah |
1. |
Cetak poster |
Rp. 10.000 |
2. |
Cetak banner |
Rp 40.000 |
3. |
Konsumsi peserta |
Rp. 50.000 |
4. |
Pembelian bahan
pemberdayaan masyarakat -
Pembuatan nugget sayur a. Tepung
terigu 500 gram b. Tepung
kanji 500 gram c. Tepung
Panir 500 gram d. Telur
¼ e. Sayuran f. Ayam
500 gram |
Rp. 50.000 Rp. 6.000 Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 8.000 Rp. 10.000 Rp. 30.000 |
|
Total
Jumlah |
Rp.
214.000 |
7.
HASIL POST TEST DAN PRE TEST
8.
HAMBATAN DAN SOLUSI
a.
Hambatan
- Pelaksanaan pelatihan kader dan
pemberdayaan tidak bisa sepenuhnya offline / dilakukan secara langsung
- Waktu
peserta pelatihan kader berbeda-beda sehingga sulit untuk mengumpulkan
- Untuk
pemberdayaan pengolahan nugget sayur tidak bisa didemonstrasikan langsung di
rumah pelaksana karena waktunya tidak mencukupi.
- Tidak
ada sumber daya manusia yang melaksanakan dokumentasi.
b.
Solusi
- Pelaksanaan
kegiatan pelatihan kader dan pemberdayaan dibagi menjadi online melalui grup
whtasapp dan secara langsung dengan mematuhi protokol kesehatan dan memastikan
orang yang datang dalam kondisi sehat .
- Pelaksana
membuat video pembuatan nugget sayur lalu dikirimkan dengan whatsapp untuk
peserta.
- Salah
satu peserta melakukan dokumentasi saat kegaiatn pelatihan kader berlangsung
9.
MATRIK KEGIATAN UKBM
Hari/ Tanggal |
Nama Kegiatan |
Waktu |
Tempat |
Penanggung Jawab |
Selasa, 13 Oktober 2020 |
Advokasi |
08.00-
selesai |
Balai desa Mojowarno |
Ika Hayu L |
Rabu, 14 Oktober 2020 |
Survei/ pengambilan data |
08.00-
selesai |
10 KK Dukuh
Samben |
Ika Hayu L |
Kamis, 15 Oktober 2020 |
Pemaparan
dengan Kepala Desa |
08.00-08.30 |
Balai desa
Mojowarno |
Ika Hayu L |
Selasa, 20 Oktober 2020 |
Pelatihan Kader I a. Pembukaan b. Pre
test c. Pengertian
dan Konsep UKGM d. Pengetahuan
Rongga Mulut |
18:30-
selesai |
Daring (grup
whatsapp) |
Ika Hayu L |
Rabu, 21 Oktober 2020 |
Pelatihan Kader II a. Sambutan
Perwakilan Kepala Desa b. Penyakit
gigi dan mulut c. Pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut d. Demonstrasi
sikat gigi e. Pemeriksaan
dan pencatatan (Pengisian KMGS dan KASIH) f. Post
test |
07:55-08:00 08:00-08:45 08:45-09:30 09:30-10:15 10:15-11:00 11:00-11:10 |
RT 5 RW 3 Dk. Samben (Rumah
Pelaksana) |
Ika Hayu L |
Kamis, 22 Oktober 2020 |
Pemberdayaan olahan
nugget sayur |
08:00-selesai |
RT 5 RW 3 Dk. Samben (Grup whatsapp) |
Ika Hayu L |
Selasa, 27 Oktober 2020 |
Pemberdayaan
pembuatan ramuan tradisional untuk kesehatan |
08:00-
selesai |
Daring (grup whatsapp) |
Ika Hayu L |
Rabu, 28 Oktober 2020 |
Monitoring dan
evaluasi |
08:00-
selesai |
Daring (grup whatsapp) |
Ika Hayu L |
Kamis, 29 Oktober 2020 |
Terminasi |
08:00-
selesai |
Daring (grup whatsapp) |
Ika Hayu L |
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan
UKBM dilakukan di10 KK Dukuh Samben Desa Mojowarno. Untuk pelatihan kader
diambil perwakilan satu orang dari 10 KK. Kegiatan dilaksanakan dari Selasa, 12
Oktober – Kamis 29 Oktober 2020
Kegiatan UKBM didasari atas rumusan masalah sebgaai berikut
:
-
Masyarakat tidak mengetahui
teknik menyikat gigi dengan benar, 75% masyarakat menganggap bahwa menyikat
gigi dengan bulat-bulat itu benar, sedangkan 25% menjawab salah sikat gigi
dengan bulat-bulat, melainkan yang benar secara vertikal dan horizontal
secara berulang. |
-
85% masyarakat tidak mengetahui
bahwa gigi susu berpengaruh terhadap gigi permanen |
-
45% Masyarakat tidak menyikat
gigi pada malam hari sebelum tidur dan 25% masyarakat pada hari diambil data
tidak menyikat gigi setelah sarapan pagi. Sedangkan dari 20 responden 2
responden hanya menyikat gigi 1x dalam sehari |
-
85% Masyarakat mengalami gigi
berlubang, dari yang karies mencapai email sampai karies mencapai pulpa |
-
100% Masyarakat memiliki karang
gigi, 95% karang gigi sebagian dan 5%
karang gigi penuh |
-
30% masyarakat Setuju memberikan
susu formula dengan botol sebelum tidur karena dapat menenangkan anak saat
mau tidur dan mereka percaya bahwa susu formula menyehatkan |
-
100% masyarakat tidak melakukan
kontrol atau berobat gigi ke pelayanan kesehatan gigi 6 bulan sekali |
-
85% masyaraka tmenyukai ngemil diantara jam makan pagi dan siang |
Kegiatan UKBM yang terlaksana yaitu
sebagai berikut:
a. Pelatihan
kader I
- Pengertian
dan Konsep UKGM
- Pengetahuan
Rongga Mulu
b. Pelatihan
Kader II
- Penyakit
gigi dan mulut
- Pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut
- Demonstrasi
sikat gigi
- Pemeriksaan
dan pencatatan (Pengisian KMGS dan KASIH)
c. Melakukan
pemberdayaan yaitu mengajari cara membuat nugget sayur dan minuman tradisional
dengan rempah melalui daring
B. SARAN
Untuk Kepala Desa :
-
Menginstruksikan Ketua PKK untuk
kaderisasi pembentukan kader kesehatan gigi di Posyandu untuk meningkatkan
status kesehatan gigi di Desa Mojowarno
Untuk Institusi :
-
Dapat memahami pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan karena keadaan pandemi covid-19 di daerah yang berbeda-beda
No comments:
Post a Comment